Home > Mancanegara Tuesday, 13 May 2025, 19:46 WIB
Serangan meningkat dari kedua belah pihak memaksa diplomatik lebih gencar, termasuk oleh AS, China, dan Arab Saudi, menengahi berakhirnya pertempuran.

NEW DELHI -- Militer India dan Pakistan terlibat dalam pertempuran paling sengit dalam beberapa dekade, dengan konflik yang meningkat selama empat hari yang melibatkan jet tempur, rudal, dan drone atau pesawat nirawak berisi bahan peledak. Konflik berakhir hampir sama tiba-tibanya seperti awalnya, sebagaimana laporan CNN.
Rincian baru mengungkapkan bagaimana serangkaian panggilan telepon dan diplomasi akhirnya menghasilkan gencatan senjata antara tetangga bersenjata nuklir dan musuh bebuyutan tersebut. Dan meskipun laporan India dan Pakistan berbeda dalam beberapa rincian, kedua belah pihak sepakat bahwa terobosan mencapai kesepakatan mulai terjadi pada Sabtu (10/5/2024) sore waktu setempat.
Gencatan senjata antara Islamabad dan New Delhi, yang menurut pejabat Pakistan telah berlangsung selama beberapa hari, disetujui setelah pesan "hotline" dikirim dari pejabat tinggi militer Pakistan kepada mitranya dari India, kata militer India pada Ahad (11/5/2025), yang memberikan rincian baru tentang bagaimana kesepakatan tak terduga itu dicapai.
Dalam sebuah pengarahan pada Ahad, direktur jenderal operasi militer India mengatakan, ketika para pejabat berkumpul pada Sabtu "untuk melakukan permainan perang" atas serangan dini hari dari Pakistan, ia menerima pesan dari mitranya di Pakistan yang ingin berkomunikasi. Militer Pakistan mengonfirmasi pada Minggu bahwa mereka telah menghubungi, tetapi mengatakan bahwa mereka telah menghubungi perantara terkait gencatan senjata dengan India.
Mereka tidak menyebutkan negara mana, meskipun seorang pejabat Pakistan yang terlibat dalam pembicaraan tersebut mengatakan kepada CNN bahwa Amerika Serikat (AS) yang melakukan panggilan penting pada Sabtu. Selama panggilan telepon, yang diadakan pada pukul 15.35 waktu setempat, kesepakatan gencatan senjata dicapai, menurut Dirjen Operasi Militer India, Letjen Rajiv Ghai.
Dia mengatakan, panggilan telepon lebih lanjut akan diadakan untuk "membahas modalitas yang akan memungkinkan keberlangsungan" perjanjian tersebut. Pakistan belum mengonfirmasi apakah panggilan telepon telah diadakan atau tidak. Tetapi, pejabat yang terlibat dalam upaya diplomatik tersebut mengatakan Pakistan telah menerima "jaminan" yang tidak disebutkan dari AS bahwa India akan mematuhi gencatan senjata.
Eagle flies alone...