Keluarga Tuntut Kepulangan Jenazah WNI yang Meninggal dalam Kecelakaan Kapal di Seychelles

1 day ago 14

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Muhammad Bisri (49) dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya kapal tempat ia bekerja di perairan dekat Seychelles, Afrika Timur. Jenazah almarhum kini berada di Rumah Sakit Victoria, Seychelles, dan masih menunggu proses pemulangan ke Indonesia.

Muhammad Bisri merupakan chief engineer di kapal Serdal milik perusahaan OFCO Offshore International yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kapal tersebut tengah dalam perjalanan pengiriman menuju Maroko dan sempat singgah di Seychelles untuk pengisian bahan bakar sebelum mengalami insiden nahas tersebut.

Anak almarhum, Azmal Fahri, menceritakan bahwa informasi yang mereka terima masih berasal dari rekan kerja almarhum yang selamat dalam insiden tersebut. “Awalnya kapal baru saja meninggalkan pelabuhan di Seychelles, tapi kemudian jangkar diturunkan kembali, seolah-olah tidak jadi melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba air masuk ke kapal. Rekan-rekan kerja sempat menyelamatkan diri. Tapi Bapak katanya sempat balik ke kamar untuk mengambil dokumen penting. Setelah itu tidak terlihat lagi,” ujar Azmal saat dihubungi Republika, Ahad (1/6/2025).

Jenazah almarhum ditemukan pada Kamis pagi waktu setempat, dan pihak keluarga baru menerima informasi resmi dari perusahaan pada Kamis malam waktu Indonesia. Menurut Azmal, ada delapan WNI yang naik di kapal tersebut, termasuk almarhum.  "Informasinya ada 11 kru di kapal tersebut, delapan orang WNI," ucap Azmal. 

Pihak perusahaan, melalui Senior Crewing Officer bernama Victoria Batangan, menyampaikan belasungkawa dan memastikan bahwa Muhammad Bisri adalah satu-satunya awak kapal yang tidak selamat dari insiden tersebut. Perusahaan juga menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas proses pemulangan jenazah dan mendukung kebutuhan keluarga selama masa duka.

Meski begitu, pihak keluarga berharap kepada Kementerian Luar Negeri RI agar proses pemulangan jenazah bisa segera dilakukan. “Kami ingin jenazah segera dipulangkan ke Solo. Tapi sampai sekarang, belum ada perwakilan dari KBRI di lokasi. Komunikasi yang kami dapatkan baru lewat chat, belum langsung dari lapangan,” kata Azmal.

Menurut informasi yang diterimanya, kasus ini kini berada di bawah kewenangan KBRI di Madagaskar, yang membawahi wilayah Seychelles. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan jenazah akan diterbangkan ke Indonesia.

Azmal juga mengungkapkan bahwa keluarga telah meminta agar jenazah tidak diotopsi oleh pihak berwenang di Seychelles. “Kami sudah sampaikan keberatan atas otopsi, karena keluarga tidak berkenan. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan tentang hal itu,” ujar dia. 

Muhammad Bisri diketahui baru bergabung dengan perusahaan OFCO Offshore International pada 2024 lalu, setelah sebelumnya bekerja di perusahaan lain di Abu Dhabi.

Keluarga besar almarhum kini hanya berharap agar proses administrasi dan koordinasi lintas negara dapat segera diselesaikan, sehingga jenazah bisa segera dikebumikan di Solo.  "Jadi kata orang KBRI sana masih diusahakan gitu. Tapi sampai sekarang masih belum informasi updatenya. Jadi kami Dari pihak keluarga ya sebenarnya ingin tahu update secara langsungnya," kata dia.  

Almarhum Muhammad Bisri lahir di Pulau Bawean, Gresik. Namun, keluarga besarnya kini sudah merantau ke Solo. Direktur Informasi Media Kemenlu RI Hartyo Harkomoyo membenarkan almarhum Bisri telah meninggal dunia dan kini sedang ditangani KBRI Antananarivo, perwakilan Indonesia di Madagaskar.  "Informasi di atas benar. TKP di Seychelles. Saat ini sedang ditangani oleh KBRI Antananarivo," ujar Hartyo saat dikonfirmasi lebih lanjut. 

Sudah sekitar empat hari jenazah WNI tersebut berada di rumah sakit Seychelles. Saat ditanya apakah bisa jenazah WNI tersebut bisa dibawa ke Tanah Air, Hartyo belum memberikan keterangan lebih lanjut. 

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |