Virgano TS
Sejarah | 2025-03-08 15:09:41

Pemikiran marx atau yang dikenal Karl Marx seringkali menjadi pernyataan yang kontravensi di kalangan masyarakat, Karl Marx ialah seorang filsuf, sejarawan, ekonom, dan pencipta teori, sosiolog dan juga sosialis revolusioner Jerman. Karl marx lahir 5 Mei 1818 di Jerman, beliau begitu terkenal hingga kini karena analisanya terhadap Sejarah, ide-idenya dan yang paling dikenal “bagaimana perjuangan antar kelas”, Begitupun karya-karyanya seperti “Das Kapital” dan “Manifesto Komunis”.
Pemikiran Marx mempunyai pengaruh besar dalam perkempangan ilmu sosial modern serta Gerakan sosialis dibelahan dunia. Teori tentang perjuangan kelas dan kritik pada kapitalisme memunculkan berbagai Gerakan bahkan revolusi dan perubahan sosial. Singkatnya di Indonesia sendiri ada beberapa hal yang menyebabkan pemikiran Marx dirasa bertentangan di Indonesia.
emikiran Karl Marx identik dengan Marxisme-Komunisme-Leninisme, hal ini dirasa dapat membahayakan karena bertentangan dengan landasan filosofis negara Indonesia yakni Pancasila. Sejarah kelam G30S/PKI meninggalkan trauma mendalam bagi bangsa Indonesia, Partai Komunis Indonesia atau PKI yang menganut ideologi komunis dianggap subjek yang mesti bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, pada akhirnya apapun hal yang berkaitan dengan komunisme menjadi hal yang tabu.
Dalam hal ini, muncul persepsi atas pemikiran tokoh kiri yakni Karl Marx dirasa sangat berbahaya bahkan mesti dibuang jauh-jauh dalam pendidikan dan nilai-nilai Indonesia. Padahal Marx tidak hanya berbicara tentang sosialisme dan revolusi banyak ide-ide yang memiliki nilai positif, bahkan yang dirasa kontradiksi padahal mempunyai nilai utama yang baik.
Karl Marx Philosophy. Ilustrasi: https://pixabay.com/
Marx tak menciptakan ideologi yang kaku dan Marx tidak membenci agama pada dasarnya pemikiran marx adalah metode untuk memahami dunia. Karl marx tidak meminta untuk mengikuti gagasannya ataupun memaksa menjadi acuan, tetapi Marx selalu mengajarkan mempertanyakan tak hanya menjadi domba yang patuh pada sistem tanpa mengetahui hal itu baik atau buruk. Maka Karl marx menuntun kita tidak hanya melihat dunia dari permukaannya, tetapi juga melihat struktur yang membentuknya.
Marx memandang agama seringkali dijadikan pelarian dari kenyataan. Marx tak menyangkal nila spiritual, akan tetapi marx mempertanyakan bagaimana agama memberi efek candu yang membuat manusia menerima penderitaan dengan buta serta pasrah alih-alih menantang dan menganalisis struktur yang menindas mereka.
Marx tak menolak Negara, Marx tidak ingin menghancurkan Kepemilikan pribadi, Marx tidak membenci individu yang kaya. Tetapi Marx memandang bagaimana negara seringkali menjadi alat yang dipakai oleh kelas yang berkuasa. Negara dalam kapitalisme tidak netral melainkan berjalan untuk pemilik modal dan melanggengkan mereka.
Marx menginginkan penghapusan sistem yang membuat kepemilikan yang dapat diraup dan dinikmati segelintir orang, bagi Marx masalah kepemilikan pribadi bukan masalah, tetapi bagaimana sistem produksi harus mengatur siapa yang memiliki dan siapa yang selamanya hanya menjadi alat produksi. Marx begitu membenci sistem yang memberi peluang kekayaan individu yang dibangun dari penderitaan yang lain, seorang yang kaya bukanlah musuh, tetapi struktur yang memberi peluang ketimpangan yang ekstrem dari cara yang tidak benar sehingga yang lain merasakan kesusahan adalah cara yang tak ideal menurut Karl Marx.
Marx tak Menentang kerja, dan pemikiran Marx bukan hanya tentang revolusi jalanan, pemikiran Marx dirasa bagian dari penolakan dan pertentangan sebagai pekerja, padahal esensi pemikiran Marx ialah menentang keterasingan dalam kerja, menurutnya bekerja bukanlah perbudakan, menurutnya ketika seseorang hanya menjadi sebagian dari mesin produksi, tanpa punya hubungan dengan hasil kerjanya, di situlah ia sering kehilangan kemanusiaannya. Bukan hanya tentang revolusi jalanan Marx memberi pemahaman tentang kesadaran kelas, peru bahan tak dimulai dari senjata tetapi cukup dari pemahaman. Jika rakyat tak sadar bagaimana mereka ditindas, mereka mesti sadar.
Marx tidak menolak kapitalisme dan Ekonomi bukan hanya tentang Pasar, ada yang menganggap Marx benci pada kemajuan makanya dia begitu benci pada kapitalisme, ini merupakan premis yang salah padahal marx memandang seringkali kemajuan dalam kapitalisme sering mengorbankan mereka yang berada di kelas bawah, tidak hanya menciptakan kemajuan tetapi sistem kapitalisme menciptakan kesenjangan yang melebar, apakah hal ini hanya untuk memajukan atau memperkaya segelintir orang bukan untuk kemajuan bersama.
Marx tidak menentang kapitalisme karena membenci pasar, tetapi Marx melihat kontradiksi yang saling terikat didalamnya, dari sistem ini menjanjikan kemakmuran, menciptakan kebebasan tetapi mereka tidak memperhatikan kelas bawah sehingga tercipta kesenjangan ekstrim dan keteransingan. Ekonomi bukanlah tentang pasar saja, tentang laba, tentang apa yang dimiliki seseorang tetapi Marx memandang bagaimana kita dapat membangun masyarakat yang tak didasarkan pada eksploitasi, berbicara tentang bagaimana manusia mestinya hidup.
Ilustrasi Masyarakat Sejahtera. Source: https://www.pexels.com/
Pada dasarnya Marx tidak hanya mengemukakan ide dan membuat tulisan sekedar untuk dipelajari tetapi menjadi analisa lanjutan yang harus dipahami dan diuji dalam kenyataan. Karl Marx bukan menciptakan dogma tetapi metode berpikir rasional. Memahami pemikiran Marx bukan berarti anda menjadi kiri, bukan berarti anda menyembahnya, tetapi melihat dunia dengan kesadaran bahwa segala sesuatu yang hadir di dunia ini hasil dari struktur sosial, politik, ekonomi yang bisa berubah-ubah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.