MBG Dinilai Program Penting untuk Perkuat Gizi Anak Bangsa, Bukan Sekadar Bisnis

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI— Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis harus dijalankan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengatakan anggaran Badan Gizi Nasional tahun 2025 sebesar 71 triliun dan meningkat menjadi 268 triliun di tahun berikutnya.

Negara, kata Ibas, begitu akrab disapa, harus adil—karena sila kelima Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka, program ini harus kita kawal bersama agar tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada seluruh anak bangsa di seluruh tanah air,” tegasnya.

Ketua Fraksi Partai Demokorat ini menegaskan komitmen penuh mendukung pelaksanaan Program MBG sebagai langkah strategis pemerintah dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Ibas juga mengapresiasi kerja keras masyarakat Ngawi, para kepala desa, dan petani yang berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor pertanian dan UMKM.

Pernyataan ini disampaikan Ibas dalam kunjungannya ke Bumi Perkemahan Gendingan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Selasa (15/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, dia disambut hangat oleh ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu penggerak PKK, kader posyandu, hingga pelaku UMKM setempat.

Dalam sambutannya, Ibas menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mendukung keberhasilan program MBG yang menjadi prioritas nasional untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat.

“Mengapa hari ini saya hadir di sini? Karena saya ingin memberikan dukungan kepada Badan Gizi Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk turut mensosialisasikan pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak kita. Program makan bergizi gratis ini memang tidak mudah dijalankan, tapi niatnya baik—membantu masyarakat kita yang kesulitan agar anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” ujar Ibas.

Selain itu, Ibas menyoroti pentingnya kemandirian pangan melalui penguatan sektor pertanian. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan Ngawi dalam mempertahankan produktivitas padi dan jagung merupakan bukti nyata ketahanan pangan lokal yang harus terus dijaga.

“Negara berkomitmen memastikan kita mencapai swasembada pangan di tahun-tahun ke depan. Ikhtiar itu harus dipadukan dengan kerja keras para kelompok tani kita. Kita pastikan Ngawi tetap menjadi lumbung pangan Jawa Timur dan nasional, agar produksi pertanian kita tetap melimpah dan bisa dibanggakan untuk diekspor,” jelasnya.

Selain membahas gizi, Ibas juga menyinggung pentingnya pemerataan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia.

“Selain program makan bergizi gratis, kami di DPR juga terus mengawal agar pendidikan di tanah air lebih maju. Bukan hanya makannya yang bergizi, tapi pendidikannya juga harus berkualitas. Karena itu, kami terus memperjuangkan pemberian beasiswa bagi anak-anak Indonesia supaya mereka bisa terus sekolah dan meraih cita-cita,” ujar Ibas.

Di akhir sambutannya, Ibas mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal dan pariwisata desa sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tempat wisata ini harus lebih maju dan berkembang. Mari sama-sama kita promosikan agar masyarakat datang, belajar UMKM, membuat batik, souvenir, kripik, atau kuliner khas desa. Inilah cara bersama untuk mengisi pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sidorejo,” tutupnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Danang Pamungkas (Kepala Desa Sidorejo, Kabupaten Ngawi), Haris Agus (Anggota DPRD Kabupaten Ngawi), Teguh Suparngadi, SE. (Badan Gizi Nasional), dan Yulita Inandika, AMG. (Ahli Gizi dan Narasumber Lokal).

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |