
Pelajar kelas II mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 94 Lagan Ulu, Geragai, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Kamis (16/10/2025). Sekolah yang saat ini memiliki 37 murid di salah satu perkampungan tua di Tanjung Jabung Timur itu dalam kondisi rusak pada plafon dan lantai sehingga membahayakan guru dan siswa, serta telah 33 tahun lebih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara disekat untuk empat rombongan belajar (rombel). (FOTO : ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Guru kelas V (kanan) dan kelas VI (kiri) mengajar di ruang kelas yang disekat menggunakan tripleks di SDN 94 Lagan Ulu, Geragai, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Kamis (16/10/2025). Sekolah yang saat ini memiliki 37 murid di salah satu perkampungan tua di Tanjung Jabung Timur itu dalam kondisi rusak pada plafon dan lantai sehingga membahayakan guru dan siswa, serta telah 33 tahun lebih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara disekat untuk empat rombongan belajar (rombel). (FOTO : ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Guru mengajar di kelas II SDN 94 Lagan Ulu, Geragai, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Kamis (16/10/2025). Sekolah yang saat ini memiliki 37 murid di salah satu perkampungan tua di Tanjung Jabung Timur itu dalam kondisi rusak pada plafon dan lantai sehingga membahayakan guru dan siswa, serta telah 33 tahun lebih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara disekat untuk empat rombongan belajar (rombel). (FOTO : ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pelajar kelas II mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 94 Lagan Ulu, Geragai, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Kamis (16/10/2025).
Sekolah yang saat ini memiliki 37 murid di salah satu perkampungan tua di Tanjung Jabung Timur itu dalam kondisi rusak pada plafon dan lantai sehingga membahayakan guru dan siswa, serta telah 33 tahun lebih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara disekat untuk empat rombongan belajar (rombel).
sumber : Antara Foto