REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (IKA UMS) terus menunjukkan eksistensinya sebagai kekuatan besar yang mendukung pengembangan universitas dan alumninya.
Dalam Pengukuhan Pembaharuan Kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) IKA UMS sekaligus Bukber Gayeng, Ketua IKA UMS sekaligus Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Dr M Aditya Warman, S. Psi., MBA serta Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif, M.Si menyatakan, program strategis dicanangkan untuk memperkuat jejaring alumni dan kontribusinya bagi dunia akademik maupun industri.
Dalam sambutannya, Aditya menegaskan peran alumni UMS kini semakin kuat. Alumni UMS tidak hanya berperan dalam jejaring sosial tetapi juga dalam kontribusi ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia.
"Hari ini IKA UMS memiliki kapitalisasi bisnis yang besar, mencakup 167 jenis usaha. Salah satunya, bisnis rambak yang memiliki omzet mencapai 12 ton per bulan atau omzetnya senilai Rp 5 miliar,’’ katanya di Ndalem Joglo Kawijayan, Jumat (14/3/2025).
Tak hanya di sektor bisnis, Aditya menyoroti peran alumni UMS dalam dunia akademik dan sosial. Ia menuturkan, saat ini banyak alumni UMS menjadi profesor, penulis buku, serta pemimpin di berbagai institusi strategis.
"Saya sendiri telah menulis 86 buku dan baru-baru ini menerbitkan jurnal ilmiah yang diakui secara internasional. Ini menunjukkan alumni UMS memiliki kapasitas intelektual luar biasa dan harus terus dikembangkan," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Sofyan Anif mengapresiasi perkembangan IKA UMS yang begitu pesat dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, IKA UMS telah menjadi mitra strategis bagi universitas mencapai visi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia pada 2029.
"Saya sangat bangga melihat IKA UMS yang semakin aktif. Peran mereka tidak hanya membantu branding UMS di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga dalam membina dan melatih mahasiswa serta alumni agar siap bersaing di dunia kerja. Ini menjadi bagian dari ekosistem yang telah kita bangun bersama," ujar Rektor UMS itu.
Sofyan menyoroti peran alumni dalam dunia pendidikan, salah satunya dengan peresmian pembangunan SD Muhammadiyah Internasional. Sekolah ini akan menjadi percontohan dengan konsep integrasi kurikulum umum dan agama, serta pendekatan blended learning untuk mencetak generasi unggul di masa depan.
Acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu'ti, M. Ed yang memberikan pandangannya tentang pentingnya peran alumni dalam kemajuan pendidikan nasional.
"Keberadaan IKA UMS ini bukan sekadar nostalgia, tetapi menjadi modal sosial, intelektual, bahkan politik untuk memperkuat posisi UMS sebagai institusi pendidikan terkemuka,’’ kata Mu’ti.
Sebaran alumni yang luas dan berprestasi, jelas dia, menjadi indikator utama dalam penilaian akreditasi sebuah universitas. Karena itu, semakin kuat peran alumni, semakin tinggi reputasi universitas itu sendiri.
Dalam kesempatan ini, IKA UMS mengumumkan rencana besar untuk menggelar Kongres Alumni Muhammadiyah se-Indonesia pada September mendatang. Acara ini akan mempertemukan 100 pengusaha alumni serta tokoh-tokoh penting untuk membahas langkah strategis dalam mendukung pendidikan dan ekonomi bangsa.
"Kami berharap Presiden Prabowo Subianto, serta 12 menteri dapat hadir dalam kongres ini. Ini akan menjadi momentum besar bagi alumni Muhammadiyah untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara," kata Ketua IKA UMS itu.
IKA UMS terus membuktikan diri sebagai kekuatan baru yang tidak hanya membanggakan almamaternya, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat luas.