Mengapa Sengatan Semut Beludru Salah Satu yang Paling Menyakitkan di Alam

5 hours ago 2
onebigphoto.comonebigphoto.com

Semut beludru merah, yang sebenarnya merupakan jenis tawon, memiliki sengatan yang sangat menyakitkan hingga terasa seperti minyak panas yang tumpah di tangan.

Meskipun racunnya tidak membunuh, ia memberikan sensasi terbakar yang hebat, menjadikannya salah satu sengatan paling menyakitkan di dunia hewan.

Namun, apa yang membuatnya begitu menyiksa? Sebuah studi baru dalam Current Biology menyelidiki misteri ini.

Semut beludru menggunakan sengatannya terutama sebagai mekanisme pertahanan diri, bukan sebagai cara untuk membunuh mangsa.

Selain warna merah dan hitamnya yang cerah, sengatannya memperingatkan predator untuk menjauh.

Ditemukan di AS bagian selatan dan timur, tawon ini hidup di lingkungan yang kering dan berpasir dan sering terlihat mencari nektar atau serangga inang.

Untuk memahami cara kerja racunnya, para peneliti mempelajari lalat buah, model umum untuk penelitian biologi.

Mereka menemukan bahwa racun berinteraksi dengan sel saraf penginderaan rasa sakit yang disebut nosiseptor, yang mendeteksi rangsangan berbahaya seperti panas atau tekanan.

Penelitian tersebut mengidentifikasi bahan racun utama: peptida yang disebut Do6a.

Peptida adalah rantai kecil asam amino, dan yang satu ini secara khusus mengaktifkan saluran ion—protein dalam sel yang memungkinkan partikel bermuatan melewatinya, yang memicu impuls saraf.

Yang menarik, saluran ion yang sama ada pada serangga dan mamalia, yang menunjukkan bagaimana spesies yang berbeda memiliki cara yang sama dalam memproses rasa sakit.

Namun, racun semut beludru memengaruhi serangga dan mamalia secara berbeda.

Sementara Do6a secara kuat mengaktifkan sensor rasa sakit pada serangga, pada mamalia, senyawa lain dalam racun memicu respons rasa sakit dengan cara yang kurang langsung.

Untuk memastikan efek racun, para ilmuwan mengamati bagaimana belalang sembah bereaksi saat disengat.

Belalang sembah segera menghindari semut, yang membuktikan peran racun sebagai pencegah serangga yang ampuh.

Ketika para peneliti menghilangkan saluran ion tertentu dari lalat buah, lalat tidak lagi merespons racun—yang memastikan bahwa saluran ini penting untuk efek sengatan yang menyakitkan.

Saat menguji racun pada tikus, para ilmuwan menemukan bahwa Do6a tidak memiliki efek, sementara komponen racun lainnya memicu respons nyeri seperti menjilati atau mengernyit.

Hal ini menunjukkan bahwa racun semut beludru telah berevolusi untuk menargetkan hewan yang berbeda dengan cara yang berbeda.

Penelitian ini tidak hanya membantu kita memahami pertahanan alam tetapi juga dapat memengaruhi penelitian medis.

Karena racun semut beludru menargetkan jalur nyeri tertentu, para ilmuwan percaya hal itu dapat mengarah pada pengobatan nyeri baru untuk manusia.

"Memahami bagaimana racun berinteraksi dengan reseptor nyeri dapat membantu kita mengembangkan obat penghilang rasa sakit yang lebih baik," kata Luana Assis Ferreira, seorang peneliti di Universitas Indiana.

Semut beludru telah mengembangkan sistem pertahanan yang sangat tepat, membuktikan sekali lagi bahwa alam penuh dengan adaptasi yang mengejutkan—dan bahwa mempelajarinya dapat mengarah pada terobosan ilmiah baru.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |