Mengenang Pramoedya Ananta Toer Lewat Karya Seni Rupa

16 hours ago 9

Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Karya Thariq Fauzi berjudul Penantian dipajang dalam pameran seni rupa Tribute to Pramoedya Ananta Toer, di Balai Budaja, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya Widi Putra berjudul Pram yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya Edi Bonetski berjudul Bumi Manusia: Kata-kata Tak Bisa Dipenjara yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya Ikhsan Trinawan berjudul Kekuatan Imajinasi yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung memilah buku yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya Edi Bonetski berjudul Bumi Manusia: Kata-kata Tak Bisa Dipenjara yang dipajang dalam pameran Tribute to Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Dalam Pertarungan di Balai Budaja, Jakarta, Jumat (2/5/2025). Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial. Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah karya seni rupa dipajang dalam pameran seni rupa Tribute to Pramoedya Ananta Toer, di Balai Budaja, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).

Pameran tersebut menampilkan karya seni rupa dari 32 perupa yang mengangkat persoalan isu-isu sosial politik, menyuarakan ketidakadilan hingga ketimpangan sosial.

Pameran yang dikuratori oleh Mayek Prayitno tersebut berlangsung hingga 10 Mei mendatang.

sumber : Republika

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |