Jumat 24 Jan 2025 17:16 WIB
Mentan mengingatkan pihak yang menzalimi petani akan ditindak.
Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara terkait persoalan petani dan industri singkong di Lampung. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara terkait persoalan petani dan industri singkong di Lampung. Amran siap menindak tegas importir singkong yang lebih memilih produk singkong dari luar daripada petani.
“Ini kami dengar di Lampung terkait harga singkong, kami akan undang, kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani,” ujarnya, dalam keterangan resmi Kementan, pada Jumat (24/1/2025).
Respons ini diberikan Amran setelah mengetahui adanya aksi protes ribuan petani di Lampung kepada pabrik pengolahan tepung tapioka. Aksi protes tersebut dipicu oleh rendahnya harga singkong yang disinyalir karena adanya impor dari luar.
Mentan menegaskan importir tidak boleh berpikir sebagai penjajah. Industri yang lebih memilih produk dari negara lain daripada dalam negeri diragukan patriotismenya. “Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar,” kata Amran.
-
Jumat , 24 Jan 2025, 17:16 WIBMentan: Industri yang Lebih Memilih Produk Impor Diragukan Patriotismenya
-
-
Jumat , 24 Jan 2025, 17:01 WIB
P2 Tiger, Kendaraan Taktis Lapis Baja Kerja Sama dengan Prancis Diluncurkan
-
Jumat , 24 Jan 2025, 16:58 WIB
Dukung Ketahanan Pangan, PPI Ikut Distribusikan Pupuk Bersubsidi
-
Jumat , 24 Jan 2025, 16:46 WIB
BYD Lakukan Recall Karena Risiko Kebakaran
-
Jumat , 24 Jan 2025, 16:22 WIB
Mitsubishi Pertimbangkan tak Gabung di Merger Nissan dan Honda
-