Mentan: Industri yang Lebih Memilih Produk Impor Diragukan Patriotismenya

1 month ago 43

Jumat 24 Jan 2025 17:16 WIB

Mentan mengingatkan pihak yang menzalimi petani akan ditindak.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara terkait persoalan petani dan industri singkong di Lampung. (ilustrasi)

Foto: Republika/Putra M. Akbar

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara terkait persoalan petani dan industri singkong di Lampung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman angkat bicara terkait persoalan petani dan industri singkong di Lampung. Amran siap menindak tegas importir singkong yang lebih memilih produk singkong dari luar daripada petani. 

“Ini kami dengar di Lampung terkait harga singkong, kami akan undang, kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani,” ujarnya, dalam  keterangan resmi Kementan, pada Jumat (24/1/2025).

Respons ini diberikan Amran setelah mengetahui adanya aksi protes ribuan petani di Lampung kepada pabrik pengolahan tepung tapioka. Aksi protes tersebut dipicu oleh rendahnya harga singkong yang disinyalir karena adanya impor dari luar.

Mentan menegaskan importir tidak boleh berpikir sebagai penjajah. Industri yang lebih memilih produk dari negara lain daripada dalam negeri diragukan patriotismenya. “Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar,” kata Amran.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |