REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Israel yang sedang menjajah Palestina dan melakukan genosida di Gaza sedang berada diambang perpecahan. Banyak diberitakan media massa bahwa sejumlah petinggi zionis Israel saling berseturu.
Yang terbaru perseturuan Mantan Kepala Shin Bet (Shabak) Israel, Nadav Argaman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Argaman mengancam akan mengungkap semua yang diketahuinya ke publik jika Netanyahu terus melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Mersepon pernyataan Argaman, Netanyahu mengutuk pernyataan Argaman.
Sebelumnya, Mantan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir juga mengundurkan diri dari dari pemerintahan Netanyahu. Partai Ben-Gvir, Jewish Power mengumumkan pengunduran dirinya dari koalisi yang berkuasa sebagai protes terhadap perjanjian gencatan senjata.
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant juga berbeda pendapat dengan Netanyahu. Gallant mengkritik kebijakan Netanyahu dalam menghadapi Hamas, gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich mengancam akan menggulingkan Netanyahu jika Jalur Gaza Palestina tidak dikuasai. Ancaman itu disampaikan Smotrich sebagai bentuk penolakan kerasnya terhadap keputusan Netanyahu menyepakati gencatan senjata dengan Hamas bulan lalu.
Terkait perpecahan di kalangan Yahudi Zionis Israel, Alquran dalam Surat Al-Hasyr Ayat 14 mengisyaratkan bahwa hati orang Yahudi sebenarnya terpecah belah meski terlihat bersatu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ
Lā yuqātilūnakum jamī‘an illā fī quram muḥaṣṣanatin au miw warā'i judur(in), ba'suhum bainahum syadīd(un), taḥsabuhum jamī‘aw wa qulūbuhum syattā, żālika bi'annahum qaumul lā ya‘qilūn(a).
Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal. (QS Al-Hasyr Ayat 14)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa mental orang Yahudi dan orang munafik itu telah jatuh sedemikian rupa. Seandainya orang-orang munafik menepati janji mereka dan berperang bersama orang Yahudi Bani Nadir menghadapi kaum Muslimin, mereka pun tidak akan mampu menghadapinya, karena dalam hati mereka telah timbul rasa takut dan gentar terhadap kaum Muslimin.
Seandainya mereka berperang juga, mereka hanya berperang di balik benteng-benteng yang kokoh yang telah mereka buat, di balik tembok rumah-rumah mereka, tidak berani keluar berhadapan dengan kaum Muslimin.
Pada akhir ayat ini diterangkan sebab lain yang menyebabkan mereka takut berperang menghadapi kaum Muslimin, yaitu di antara mereka sendiri terjadi pertentangan dan permusuhan yang hebat, tak ada persatuan di antara mereka.
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa persatuan dan kesatuan itu merupakan syarat untuk mencapai kemenangan. Betapapun kuatnya persenjataan, perlengkapan, dan kesatuan tentara, tidak akan ada artinya apabila mereka tidak bersatu dan tidak yakin akan tercapainya cita-cita mereka. Karena bangsa atau umat yang bersatu meskipun dengan perlengkapan yang memadai akan dapat mencapai segala yang mereka cita-citakan. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh umat manusia dimanapun mereka berada. (Tafsir Kementerian Agama)