Pertama Kalinya, Jenderal India Akui Jet Rafale Ditembak Pakistan

1 day ago 16

Home > Mancanegara Saturday, 31 May 2025, 23:38 WIB

"Yang penting adalah, bukan jet yang jatuh, tetapi mengapa mereka jatuh," kata Kepala Staf Pertahanan Angkatan Bersenjata India, Anil Chauhan.

 VCGKepala Staf Pertahanan Angkatan Bersenjata India Jenderal Anil Chauhan menghadiri di KTT Dialog Shangri-La di Singapura pada 31 Mei 2025. Sumber: VCG

SINGAPURA -- Untuk pertama kalinya muncul komentar paling langsung dari pejabat pemerintah atau militer India mengenai nasib jet tempurnya dalam bentrokan dengan Pakistan, yang mengakui jet tempurnya jatuh. Militer India mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa mereka kehilangan sejumlah jet tempur yang tidak disebutkan dalam bentrokan dengan Pakistan pada Mei 2025.

"Yang penting adalah, bukan jet yang jatuh, tetapi mengapa mereka jatuh," kata Kepala Staf Pertahanan Angkatan Bersenjata India, Anil Chauhan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV saat menghadiri Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (31/5/2025).

Pakistan mengklaim telah menembak jatuh enam jet India, termasuk tiga Rafale produksi Dassault Aviaton dari Prancis, yang canggih, menurut media Pakistan, Dawn. Pejabat militer Pakistan juga merilis, mereka berhasil menjatuhkan jet tempur Sukhoi Su-30, Mikoyan MIG-29, dan drone Harop produksi Israel.

Dalam wawancara Bloomberg, Chauhan menyebut, klaim Pakistan bahwa mereka menembak jatuh enam pesawat tempur India "sama sekali tidak benar." Hanya saja, ia tidak menyebutkan berapa banyak jet yang hilang dari armada India.

"Mengapa mereka jatuh, kesalahan apa yang dibuat, itu penting," kata Chauhan ketika ditanya tentang jet tempur tersebut. "Jumlah tidak penting," kata perwira India tersebut seperti dikutip oleh laporan tersebut.

Laporan Bloomberg mengatakan bahwa "komentar tersebut adalah yang paling langsung dari pejabat pemerintah atau militer India tentang nasib jet tempur negara itu selama konflik dengan Pakistan yang meletus pada 7 Mei."

"Bagian baiknya adalah kami mampu memahami kesalahan taktis yang kami buat, memperbaikinya, memperbaikinya, dan kemudian menerapkannya lagi setelah dua hari dan menerbangkan semua jet kami lagi, menargetkan jarak jauh," kata Chauhan.

Meski begitu, Chauhan juga menolak mengomentari klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump bahwa negeri Paman Sam tersebut berhasil membantu mencegah perang nuklir, dengan mengatakan bahwa "tidak masuk akal" untuk menyatakan kedua belah pihak hampir menggunakan senjata atom, menurut Bloomberg. AS berhasil memediasi hingga akhirnya India dan Pakistan memilih gencatan senjata.

Image

Eagle

Eagle flies alone...

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |