PRNU Tanah Baru Depok Gelar Workshop Juleha, Soroti Kesalahan Umum dalam Pelaksanaan Kurban

1 day ago 19
 Dok REPUBLIKA) Tata cara penyembelihan hewan kurban. (Foto: Dok REPUBLIKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Jelang Idul Adha, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok menggelar Workshop Juru Sembelih Halal (Juleha) sebagai bagian dari upaya menciptakan pemahaman yang benar dan praktik penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam.

Acara yang bekerja sama dengan Kandanguna ini diselenggarakan di Taman Pratama, Tanah Baru dan diikuti sekitar 50 peserta dari kalangan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), pengurus NU, serta juru sembelih tradisional.

Workshop dibuka langsung oleh Ketua PCNU Kota Depok, KH. Achmad Solechan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya edukasi dalam pelaksanaan kurban agar ibadah ini dapat memberikan manfaat maksimal baik secara spiritual maupun sosial.

Baca juga: Warga Depok Diimbau Teliti Beli Hewan Kurban, Pilih yang Sesuai Syariat

Ketua PRNU Tanah Baru, Ust. Afton Muryanto, menyoroti masih banyaknya kesalahan teknis dan fiqih yang terjadi dalam pelaksanaan kurban di masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap masyarakat memiliki kemampuan dalam fiqih dan keterampilan teknis penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya usai acara.

Salah satu kesalahan yang kerap terjadi, menurut Afton, adalah penggunaan alat potong yang tidak sesuai. “Golok yang digunakan untuk menyembelih harus tajam dan tidak boleh diganti di tengah proses penyembelihan. Kalau diganti, sembelihan bisa menjadi tidak sah secara fiqih,” tegasnya.

Baca juga: Catatan Cak AT: Fatwa Darul Ifta' Mesir : Dam Haji Tak Harus di Makkah

Kesalahan lain yang kerap ditemui adalah dalam proses merobohkan hewan kurban. Ia mengungkapkan bahwa beberapa petugas masih menggunakan cara kekerasan, seperti menendang, hingga menyebabkan patah tulang pada hewan.

“Ini jelas menyakiti hewan dan bertentangan dengan prinsip kasih sayang dalam Islam,” ucap Afton.

Workshop juga menyoroti kesalahan dalam pendistribusian daging kurban. Afton menjelaskan bahwa daging seharusnya dibagikan dalam kondisi mentah, bukan sudah dimasak.

Baca juga: SPMB 2025 Segera Dibuka, Ini Syarat dan Jadwal Lengkap Pendaftaran SMP di Depok

“Kalau mau dimasak, maka harus ada mekanisme hibah dulu. Begitu juga panitia tidak boleh menerima daging sebagai upah,” terangnya.

Ketua pelaksana, Ust. Zainul dari Kandanguna, menyampaikan bahwa materi workshop mencakup fiqih kurban, teknik mengasah dan mengenali bilah pisau, serta metode penyembelihan dan perobohan hewan.

“Harapannya, masyarakat semakin paham dan pelaksanaan kurban bisa berjalan sesuai tuntunan agama,” harapnya.

Baca juga: Depok Ajak Pelaku Usaha Komit Dukung Implementasi KTR

Selain KH. Achmad Solechan, acara juga dihadiri oleh KH. Abdul Mujib yang memberikan materi fiqih kurban, Rois Syuriah NU Tanah Baru KH. Ahmad Nur Shidiq, Katib Syuriah Saiful Hadi, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Melalui kegiatan ini, PRNU Tanah Baru menunjukkan komitmennya untuk menciptakan tata kelola ibadah kurban yang aman, halal, dan sesuai syariat.

Workshop ini juga menjadi langkah nyata NU Depok dalam mendampingi umat menghadapi hari besar keagamaan dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar.(***)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |