Home > Risalah Monday, 17 Mar 2025, 21:08 WIB
Bekal takwa dan tawakkal bertalian erat datangnya rezeki seseorang dalam kondisi apapun.

SumatraLink.id – Semua makhluk yang ada di bumi ini, Allah Subhanahuwata’ala (SWT) telah memberi rezekinya masing-masing sesuai kadar kebutuhannya hingga ajal menjemput. Terkadang jalan rezeki datang tidak disangka-sangka, asalkan sebagai muslim harus menyakini dengan ketentuan Allah SWT.
Sebagai umat yang beriman, tentu melihat datangnya rezeki tidak semata-mata datang begitu saja, dan hanya menunggu. Akan tetapi, mengharap kedatangan rezeki tetap terpaut dengan tali Allah SWT, dan menjauhkan diri dari godaan syaitan, hawa nafsu, dan juga pengaruh orang lain.
Syaikh Ibrahim bin Adham, seorang wali besar, ketika hendak mengarungi padang pasir, setan gencar mengganggu dan menggodanya.
“Ini padang pasir, engkau bisa masti karena tidak membawa bekal,” bisik setan.
Syaikh Ibrahim tidak gentar dengan godaan setan itu. Ia tetap kuat ingin bersafar di padang pasir tanpa ada bekan di tangan. Setan terus menggodanya. Tapi ia balas dengan shalat berkali-kali. Syaikh Ibrahim membuktikan godaan setan, dan berhasil mengarungi padang pasir selama 12 tahun.
Kisah Harun Al-Rasyid menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. Ia bertemu dengan Syaikh Ibrahim bin Adham sedang mengitari padang pasir selama satu tahun.
Harun Al-Rasyid melihatnya Syaikh Ibrahim sedang shalat di bawah tiang penunjuk jalan. Harun mendekatinya dan menanyakan kabarnya.
“Bagaimana keadaan tuan saat ini?” tanya Harun Al-Rasyid seperti ditulis Imam Al-Ghazaly dalam bukunya Minhajul Abidin (1995).
Baca juga: Meneladani Abdurrahman bin Auf, Orang Terkaya di Madinah
Syaikh Ibrahim menjawabnya dengan syair.
“Secara terus menerus kita menambal dunia ini. Tetapi, selalu pula merobek-robek agama kita, akhirnya agama hancur, dan dunia pun tidak bisa lagi dibela.
“Beruntunglah orang yang memilih Allah sebagai Tuhannya, dan rela meninggalkan dunia demi mengharapkan dari Tuhannya.”