Rusia akan Bangun Pabrik Drone di Belarusia, Dekat Perbatasan NATO

1 day ago 9
 Bulgarian MilitaryKomponen pendukung pabrik pembuat drone di Rusia. Sumber: Bulgarian Military

MINSK -- Pemerintah Rusia pada 6 Maret 2025, meluncurkan proposal untuk membangun fasilitas manufaktur drone di Belarusia. Hal itu menjadi sebuah langkah yang dapat memperluas kapasitas produksinya secara signifikan untuk kendaraan udara tak berawak di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Berbicara di sebuah pameran drone Rusia canggih di Minsk, Belarusia, Wakil Kepala Staf Kremlin Maxim Oreshkin menyampaikan rencana untuk membangun pabrik yang mampu memproduksi hingga 100 ribu drone setiap tahun. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang hadir di acara tersebut, menyatakan, antusiasmenya terhadap inisiatif tersebut. Kondisi itu menandakan kesiapan Minsk untuk menjadi tuan rumah fasilitas tersebut dan berkolaborasi dengan Moskow dalam pengembangannya.

Pengumuman tersebut, yang dilaporkan oleh media pemerintah Belarusia BelTA, muncul saat Rusia berupaya untuk memperkuat keunggulan teknologi dan militernya. Rusia ingin memanfaatkan aliansi dekatnya Belarusia untuk memperluas produksi lebih dekat ke sisi timur wilayah NATO. Meskipun hal-hal spesifik seperti lokasi pabrik dan jadwal pembangunan masih dalam negosiasi, proposal tersebut menggarisbawahi kemitraan yang semakin erat antara kedua negara di saat ketegangan regional meningkat.

Oreshkin membingkai proyek tersebut sebagai langkah menuju peningkatan kedaulatan Belarusia. Dia juga menekankan, pabrik tersebut akan beroperasi pada platform teknologi terpadu dengan fasilitas Rusia, yang memastikan efisiensi dan skalabilitas. "Sangat penting bagi Belarusia untuk memiliki kemampuan produksinya sendiri, yang memperkuat ekonomi dan keamanannya," katanya kepada wartawan, yang menyoroti potensi untuk melokalisasi komponen-komponen utama di Belarus.

Presiden Lukashenko meyakinkan mitranya Rusia tentang komitmen Minsk, dengan menyatakan, "Kami siap membangun pabrik ini, dan saya jamin itu akan dilakukan dengan kualitas yang tak tertandingi di Rusia." Ia juga mengusulkan pengiriman spesialis Belarusia ke Rusia untuk pelatihan lanjutan dalam teknologi pesawat nirawak, demi mempercepat pelaksanaan proyek.

Pameran tersebut memamerkan berbagai drone Rusia, mulai dari model pertanian hingga yang menyerupai desain militer seperti pesawat nirawak pengintai Zala F-16, meskipun para pejabat tidak mengonfirmasi apakah pabrik tersebut akan berfokus pada sistem sipil atau tempur. Diskusi antara Moskow dan Minsk diharapkan dapat menyempurnakan rincian tersebut dalam beberapa bulan mendatang, dengan konsultasi yang melibatkan para ahli pesawat nirawak yang dijadwalkan pada April dan Mei 2025.

Konteks proposal itu berakar pada strategi Rusia yang lebih luas untuk mempertahankan upaya militernya di Ukraina, tempat pesawat nirawak telah menjadi landasan peperangan modern. Sejak konflik dimulai pada Februari 2022, Rusia sangat bergantung pada sistem tak berawak untuk pengintaian, serangan terarah, dan pertahanan Ukraina yang luar biasa.

Fasilitas Belarusia yang diusulkan akan menandai perluasan signifikan jaringan produksi drone Rusia, yang telah tumbuh dengan stabil selama tiga tahun terakhir. Pada September 2024, pejabat Rusia mengeklaim, negaranya sudah dapat memproduksi 1,4 juta drone setiap tahunnya, terutama dari lokasi yang jauh di dalam wilayahnya, seperti Tatarstan.

Kawasan Ekonomi Khusus Alabuga di Tatarstan, misalnya, telah muncul sebagai pusat utama, yang dilaporkan telah memproduksi ribuan drone Shahed-136 rancangan Iran yang di Rusia dikenal sebagai Geran-2, sejak 2023. Dokumen bocor yang dianalisis oleh media Barat seperti The Washington Post menunjukkan, Alabuga bertujuan untuk memproduksi 6.000 Shahed pada pertengahan tahun 2025.

Bulgarian Military pada Sabtu (8/3/2025) melaporkan, target itu mungkin telah dilampaui lebih cepat dari jadwal, dengan intelijen Ukraina memperkirakan lebih dari 5.700 unit diproduksi dalam sembilan bulan pertama pada 2024. Di luar Alabuga, Rusia telah mendiversifikasi upaya produksinya.

Kelompok sukarelawan telah melengkapi produksi resmi dengan drone rakitan yang lebih murah, yang sering kali dirakit di bengkel-bengkel kecil yang tersebar di seluruh negeri. Pada 2023, intelijen AS mengungkapkan, Iran membantu Rusia membangun pabrik drone di Yelabuga, Tatarstan, yang semakin menggambarkan ketergantungan Moskow pada kemitraan asing.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |