Tragis! Mahasiswa Yatim Berprestasi SMAN 1 Depok Tewas Ditabrak, Korban dan Pelaku Mahasiswa UGM

1 day ago 15
 Dok RUZKA INDONESIA) Almarhum Argo Ericko Achfiandi tewas, korban tabrak lari, merupakan mahasiswa yatim berprestasi dari SMAN 1 Depok yang duduk di Fakultas Hukum (FH) UGM. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Ramai tagar Justice for Argo, korban tabrak lari di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu 24 Mei 2025, sekira pukul 01.00 dini hari.

Jagat maya ramai dikarenakan korban dan pelaku penabrak sama-sama mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Korban tewas bernama Argo Ericko Achfiandi (19 tahun) merupakan mahasiswa yatim berprestasi dari SMAN 1 Depok yang duduk di Fakultas Hukum (FH) UGM.

Pelaku penabrak bernama Cristiano Pangarapenta yang merupakan juga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.

Baca juga: Keren! Mahasiswa UI Kumpulkan Dana, Jual Makanan untuk Gelar Kejuaran Taekwondo

Argo merupakan warga Jalam Mandor Samin Gg. H. Atim II No.184, RT.5/RW.4, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16414.

Peristiwa tabrak lari terjadi saat Argo yang mengendarai sepeda motor nopol B-3373 PGC ditabrak mobil BMW yang dikendarai Cristiano Pangarapenta.

Argo bermaksud berputar arah di lokasi kejadian, namun dari arah yang sama, melaju Mobil BMW nopol B-1442-NAC dikemudikan Cristiano Pangarapenta, warga Jakarta Selatan.

Karena jarak yang dekat, korban tertabrak. Kerasnya benturan mengakibatkan Argo mengalami luka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca juga: Bimbel Bintang Pelajar Ucapkan Selamat untuk Peserta Lolos UTBK-SNBT 2025

Argo mengalami luka cidera kepala, bibir atas sobek, paha kiri memar, lecet tangan kiri dan meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda DIY.

Kepergian Argo menyisakan duka mendalam sang ibu, Meillinia. Pasalnya, sang putra tercinta merupakan anak yatim, sejak usai 7 tahun tanpa figur seorang ayah.

Sejak kepergian suaminya pada 2014, dia berjuang keras demi sang anak bisa mengemban pendidikan agar berhasil di masa depan.

“Saya ibu yang mendidik hingga saat ini seorang diri tanpa adanya suami,” ucapnya, dikutip berbagai sumber media sosial.

Baca juga: SPMB 2025, Anggota DPRD Depok Qonita Lutfiyah Ingatkan Pemerintah Perhatikan Anak Yatim Piatu dan Fakir Miskin

Meski tak kuasa menahan kesedihan, dia masih sempat mengucap terima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan untuk sang anak. Baginya, Argo merupakan anak baik yang hebat dan semangat kuliah.

“Saya bersaksi sebagai ibunya, Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi, semangat terutama dalam kuliah,” ungkapnya sambil menangis.

Meillinia baru menyadari perjuangan puteranya mendapatkan nilai terbaik di UGM setelah tiada.

“Saya baru mengetahui dari anak-anak fakultas terutama teman-teman mahasiswa, ternyata sebegitunya effort anak saya, sebegitu semangat sekali dalam mencapai cita-citanya,” terangnya.

Baca juga: Ketua PWI Depok Rusdy Nurdiansyah Siap Bertarung di Kongres Pemilihan Ketua PWI Pusat, Tekad Sejahterakan Anggota

Duka yang Menyayat di Kampus UGM

Kadang hidup ini memang tak adil. Di kampus yang sama, di tanah yang sama, dua manusia diuji dengan cara yang paling getir. Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM angkatan 2024, harus meregang nyawa setelah ditabrak BMW yang dikendarai sesama mahasiswa UGM—Christiano Pangarapenta dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis kelas Internasional. Dua dunia yang bertabrakan: satu dari bawah, satu dari langit.

Argo, anak yatim sejak usia 7 tahun. Ayahnya pergi terlalu dini, meninggalkan dia sebagai tumpuan harapan seorang ibu. Ia tumbuh dengan beasiswa Bank Syariah Indonesia, penghafal Al-Quran dan berjalan di jalan lurus.

Sementara Christiano, menurut kabar, adalah putra direktur perusahaan pembiayaan ternama dan petinggi HIPMI Pusat.

Baca juga: Media yang Menggandakan Kebisingan

Di depan patung Dewi Keadilan yang dingin, puluhan mahasiswa berkumpul. Doa-doa dibacakan, bunga-bunga ditabur. Ketua Dema Justicia FH UGM, Radea Basukarna, bicara tentang solidaritas.

Tapi yang paling menyentuh justru sambutan ibu Argo. “Ayahnya pergi saat Argo 7 tahun Dia ingin jadi pengganti ayahnya,” ujarnya. Suaranya bergetar, tapi tak ada air mata. Mungkin air matanya sudah kering sepuluh tahun lalu.

Seorang orangtua mahasiswa yang hadir berbisik, “Sedih, bangga, haru campur jadi satu. Aura Argo terasa sekali—khidmat, tulus.” Tapi di balik itu, ada pertanyaan menggumpal: akankah keadilan benar-benar buta? Atau ia masih silau oleh lampu BMW dan nama besar?

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Umum Eka Hospital Depok Paparkan Gejala, Penyebab dan Pengobatan Radang Usus Buntu

Allah punya rencana. Kata-kata itu sering jadi pelipur. Tapi bagi seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang, kata-kata itu terdengar seperti pisau. “Argo dipanggil bertemu ayahnya di surga,” katanya. Ya, surga mungkin lebih adil. Tapi dunia? Di sini, kita masih harus berjuang.

Malam itu, di bawah patung Dewi Keadilan, membayangkan Argo kecil. Yang tak pernah tahu BMW, tapi hafal 30 juz. Yang tak punya ayah, tapi punya Allah.

Christiano Pengarapenta Ditangkap

Aparat kepolisian menetapkan Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21 tahun), mahasiswa FEB UGM pengemudi mobil BMW sebagai tersangka. Dalam insiden kecelakaan itu pelaku menabrak Argo Ericko Achfandi (19 tahun) hingga tewas.

Kasus ini kemudian dirilis oleh Polresta Sleman dengan menghadirkan langsung tersangka. tersangka masuk ke ruang rilis di aula Mapolresta Sleman dengan dibawa oleh dua petugas. Tersangka mengenakan baju oranye dan oleh polisi dipakaikan masker. Selain itu, kedua tangan tersangka dalam kondisi diborgol oleh petugas.

Baca juga: Swara SeadaNya dari Komoenitas Makara Bikin Dedi Mulyadi Menangis Haru di Kampus FIB UI

Kapolresta Sleman Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo memimpin langsung rilis tersebut. Didampingi Kasat Lantas AKP Mulyanto dan Kasi Humas AKP Salamun.

"Tersangka yaitu pengemudi BMW atas nama CPP (21)," kata Edy saat rilis kasus, Rabu (28/05/2025). Adapun polisi telah menetapkan Christiano sebagai tersangka pada Selasa (27/05/2025). (***)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |