Empat Makna Kurban yang Diungkap dalam Pelatihan Eco-Qurban BCA Syariah

6 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibadah kurban memiliki empat tujuan utama, yakni sebagai bentuk ketaatan seorang hamba, wujud solidaritas sosial, sarana pembersihan diri, serta penguat ukhuwah islamiyah. Hal tersebut disampaikan Anggota Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Dosen Ekonomi Syariah IPB, KH Salahuddin El Ayyubi, dalam pelatihan dan webinar Eco-Qurban: Penyelenggaraan Pelatihan Penanganan dan Penyembelihan Hewan Kurban Ramah Lingkungan, Sabtu (24/5/2025).

Kiai Salahuddin menyampaikan bahwa tujuan pertama dari ibadah kurban adalah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al-Kausar Ayat 2: Fasalli lirabbika wanhar, yang artinya, “Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”

“Secara tegas dan eksplisit, ayat ini menunjukkan bahwa kurban adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah, penuh dengan ketundukan, mengorbankan apa yang kita cintai demi memenuhi perintah-Nya,” ujar Kiai Salahuddin.

Ia menambahkan, tujuan kedua dari kurban adalah sebagai sarana berbagi dan memperkuat modal sosial dalam masyarakat. Kurban menjadi wujud solidaritas, mempererat hubungan antarpersonal, serta memberikan kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung.

Dalam sabda Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa hari-hari Idul Adha selama tiga hari merupakan hari untuk bergembira, makan, minum, dan berzikir kepada Allah SWT.

“Hari raya kurban adalah momen kebahagiaan yang seharusnya dirasakan bersama, terutama oleh mereka yang kurang beruntung,” kata Kiai Salahuddin.

Ia menegaskan, ibadah kurban hakikatnya adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang jarang merasakan daging. Melalui ibadah ini, sikap individualistis dapat terkikis secara alami.

“Kita berharap masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim, melalui ibadah kurban tahunan dapat menghilangkan sikap mementingkan diri sendiri,” jelasnya.

Tujuan ketiga dari ibadah kurban, menurutnya, adalah untuk pembersihan diri dan harta. Sebagaimana zakat bertujuan menyucikan dan membersihkan harta, demikian pula kurban menjadi sarana membersihkan harta dari sifat kikir.

“Dengan berkurban, harta dan diri seseorang akan menjadi bersih,” ujarnya.

Tujuan keempat, kata dia, adalah penguatan ukhuwah islamiyah. Hari raya Idul Adha menjadi momentum berkumpul dan berbagi, serta memperkuat kebersamaan dalam kebahagiaan.

“Terdapat nilai gotong royong dalam proses penyembelihan hewan kurban. Semua bergembira dan berpartisipasi,” ujar Kiai Salahuddin.

Ia menjelaskan, kurban berasal dari kata qurban atau qaraba yang berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka, niat dalam ibadah kurban harus semata-mata karena Allah SWT.

Dalam hadis disebutkan, yang sampai kepada Allah bukanlah darah atau daging hewan kurban, melainkan niat dan ketulusan dari pekurban. Dari niat itulah, pekurban memperoleh pahala dari Allah SWT.

Kiai Salahuddin juga menyinggung sejarah kurban, yang dimulai dari kisah Qabil dan Habil, putra Nabi Adam AS, dan berlanjut pada peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.

BCA Syariah bekerja sama dengan Pusat Kajian Science Halal (HSC) IPB University dalam menyelenggarakan webinar Eco-Qurban ini. Dua narasumber hadir, yakni KH Salahuddin El Ayyubi dan Sugeng Dwi Hastono, seorang praktisi penyembelihan dan dokter hewan dari Amanah Veterinary Services.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah BCA Syariah, Prof. Fathurrahman Djamil, serta Ketua HSC IPB University, Prof. Khaswar Syamsu. Pelatihan ini diikuti lebih dari 150 peserta yang terdiri dari pengurus masjid dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia.

Webinar Eco-Qurban merupakan wujud komitmen BCA Syariah dalam meningkatkan literasi masyarakat serta memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya. Kegiatan ini juga mendukung sustainable development goals (SDGs), khususnya dalam hal kehidupan sehat dan sejahtera, konsumsi serta produksi yang bertanggung jawab, dan pengurangan sampah.

BCA Syariah berharap pelatihan ini menjadi sarana untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan kemaslahatan sosial serta ekologis.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |