REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dan komunitas profesional komunikasi menekankan urgensi membangun sistem komunikasi publik yang jelas, konsisten, dan akuntabel dalam upaya memperkuat program strategis nasional Koperasi Merah Putih.
Hal ini mengemuka dalam Talkshow bertajuk “Bedan Program Prioritas Prabowo: Koperasi Merah Putih”, yang digelar oleh Ikatan Alumni Fikom Unpad.
Direktur Pengembangan Lembaga Dana Bergulir Kementerian Koperasi (LPDB-Kemenkop), Afif Thosin Roy Akhmad, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 40 ribu unit koperasi, menuju target 80 ribu unit hingga Oktober 2025.
Namun, dia menggarisbawahi bahwa tantangan terbesarnya bukan hanya kelembagaan, tetapi juga keselarasan komunikasi di tengah percepatan program.
“Kami menghadapi tantangan besar dalam waktu yang sangat singkat. Pembentukan koperasi memang dipermudah, dengan kolaborasi antarkementerian, pemerintah daerah, hingga notaris,”ujar dia.
”Tapi yang paling krusial adalah menjelaskan dengan benar kepada publik bahwa ini bukan program hibah, tapi ekosistem usaha kolektif berbasis kemandirian,” ujar Afif menambahkan.
Menurutnya, hingga Oktober mendatang, Kementerian Koperasi menargetkan terbentuknya 80 titik percontohan (mock up) koperasi Merah Putih di berbagai wilayah Indonesia.
Masing-masing koperasi diwajibkan memiliki enam unit usaha mandatori: kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik desa, apotek desa, serta gudang atau cold storage, dilengkapi dengan satu unit usaha tambahan sesuai potensi lokal.
LPDB, sebagai satuan kerja di bawah Kemenkop, akan memberikan pembiayaan bergulir dengan bunga sangat rendah kepada koperasi-koperasi percontohan tersebut.
Namun, Afif juga menyoroti banyaknya kesalahpahaman publik yang muncul akibat pesan yang kurang utuh diterima oleh masyarakat.
“Kami berupaya mengharmonisasi sistem dan kebijakan lintas 13 kementerian, tapi harmonisasi komunikasi juga harus disegerakan. Banyak persepsi keliru yang tersebar, dari isu hibah hingga jumlah dana yang akan diterima oleh tiap unit koperasi,” ujarnya.
Dari sisi akademik, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Dadang Rahmat Hidayat, menegaskan pentingnya membangun komunikasi transformasional untuk mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap koperasi.
“Selama ini koperasi diasosiasikan dengan skala kecil, tidak efisien, dan tidak modern. Padahal banyak koperasi sukses tapi tidak terekspos. Kita perlu membongkar narasi lama dan menggantinya dengan citra koperasi yang adaptif, berbasis inovasi dan kemandirian,” katanya.
Sementara itu, Ketua IKA Fikom Unpad, Hendri Satrio, menyoroti risiko komunikasi yang tidak terkoordinasi di tengah program-program besar pemerintah yang bersifat kerakyatan.
Dia menyebut Presiden Prabowo punya visi luar biasa tentang kesejahteraan rakyat, dari sekolah rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga koperasi Merah Putih. Tapi komunikasi ke masyarakat masih sliweran.
Banyak informasi beredar dalam bentuk katanya-katanya, seperti siapa pengurus koperasi, apakah benar tiap koperasi dapat dana Rp5 miliar, dan sebagainya. “Ini berpotensi menimbulkan kegaduhan bila tidak dijelaskan lebih awal,” ujarnya.
Hendri mengingatkan pentingnya proaktif dalam komunikasi publik, bukan sekadar reaktif. “Jangan sampai kontroversi duluan, klarifikasi belakangan. Kalau komunikasi publik lemah, niat baik bisa ditangkap publik secara salah. Kita perlu membantu memperjelas, bukan menambah keruh,” tegasnya.
Diskusi ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan Forum Komunikasi Merah Putih, inisiatif IKA Fikom Unpad untuk mendukung kebijakan publik dari sisi komunikasi strategis. Para alumni Fikom Unpad akan terlibat dalam edukasi literasi koperasi, penguatan kapasitas komunikasi kelembagaan, serta perancangan narasi publik yang inklusif.
BACA JUGA: Analis Militer: Tak Mudah Bagi Israel untuk Taklukkan Gaza!
“Keberhasilan Koperasi Merah Putih bukan hanya keberhasilan pemerintah, tapi keberhasilan kita semua sebagai warga bangsa. Dan komunikasi yang kuat adalah fondasinya,” tutup Hendri.
Diskusi tentang Koperasi Merah Putih ini digelar bersamaan pada acara pelantikan dan pengukuhan pegurus, serta rapat kerja IKA Fikom Unpad periode 2024 - 2028, yang digelar di Tribatra Hotel & Convention Center Dharmawangsa, Jakarta.