Gempa Rusia, Saat Rasulullah SAW Membisikkan Pesan ke Bumi yang Bergerak Kencang

19 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir peringatan tsunami di sejumlah wilayah Indonesia menyusul gempa berkekuatan 8,0 skala Richter yang terjadi pada Rabu (30/7/2025) pagi di dekat Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gelombang berpotensi tiba sore nanti.

Bagaimana Islam memandang gempa? Dalam perspektif Islam, gempa bumi berkaitan dengan tanda-tanda kekuasaan Sang Pencipta, khususnya menjelang Hari Akhir. Dalam surah al-Hajj ayat 1 Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).”

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Nabi SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian." (HR Bukhari No 978).

Ibn Qayyim al-Jawziyyah dalam kitabnya, al-Da'a wa al-Dawa'a, mengutip sebuah hadits mursal yang diriwayatkan Ibn Abi al-Dunya.

إن الأرض تزلزلت على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم، فوضع يده عليها، ثم قال: اسكني، فإنه لم يأن لك بعد، ثم التفت إلى أصحابه، فقال: إن ربكم ليستعتبكم فأعتبوه،

“Bumi pernah berguncang pada masa Rasulullah SAW. Beliau SAW meletakkan tangannya di atas bumi dan bersabda, ‘Tenanglah! Belum tiba saatnya bagimu.’ Kemudian menoleh kepada para sahabat seraya memberi tahu, ‘Tuhan ingin agar kalian melakukan sesuatu yang membuat-Nya ridha. Karena itu, buatlah agar Dia ridha kepada kalian!’”

Seperti dijelaskan al-Biruni, tahun kelima dari hijrahnya Rasulullah SAW disebut sebagai “Tahun Gempa.” Penanggalan tradisional Arab tidak menyebut tahun kesatu, tahun kedua, dan seterusnya. Mereka menamakan suatu tahun dengan merujuk pada peristiwa historis yang terjadi di dalamnya.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |