ISF 2025, Dorong Indonesia jadi Pemimpin Ekonomi Syariah Global

4 hours ago 3
 Dok REPUBLIKA) Flayer ISF 2025. (Foto: Dok REPUBLIKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global, Republika menggelar acara Indonesia Sharia Forum (ISF) 2025.

Forum ini menjadi wadah strategis bagi para pemimpin lintas sektor dan pelaku ekonomi syariah regional untuk berdialog, berkolaborasi, dan berinovasi dalam membangun ekosistem ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dengan mengusung tema "Advancing a Sustainable and Inclusive Global Islamic Economy", ISF 2025 secara khusus menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang tangguh dan berdaya saing global.

Baca juga: Perombakan PT PP Properti Tbk, Dirut Dyah Rahadyannie dan Nurjaman Sastrawijaya jadi Direktur Pengelolaan Bisnis

Republika menggandeng Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam penyelenggaraan acara puncak ISF yakni Awarding Anugerah Syariah Republika dan Anugerah Adinata Syariah 2025.

Direktur Republika, Nur Hasan Murtiaji mengatakan, untuk mendorong Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah global diperlukan kolaborasi semua pihak. Ekosistem ekonomi dan keuangan syariah harus dibangun secara bersama.

“Butuh dukungan dari semua sektor agar Indonesia menjadi pemimpin ekonomi dan keuangan syariah global,” kata Nur Hasan Murtiaji dalam siaran pers yang diterima, Ahad (25/05/2025).

Edukasi, literasi, sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah ke masyarakat luas tidak bisa dilakukan sendirian. “Melalui sinergi ini, Republika berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang belum terpapar informasi mengenai keuangan syariah, sehingga memperkuat ekosistem ekonomi syariah secara menyeluruh,” jelasnya.

Baca juga: Data Angka Kemiskinan yang Valid, Dinsos Depok Lakukan Pendampingan Musyawarah Kelurahan

Kolaborasi akan menghasilkan penguatan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan. Menurut Hasan, dibutuhkan aksi bersama guna meningkatkan pangsa pasar dan memperluas segmentasi ekonomi dan keuangan syariah.

Direktur Eksekutif KNEKS, Sholahudin Al Aiyub mengatakan, kolaborasi adalah kunci dari pengembangan ekonomi syariah nasional. Sehingga KNEKS terus berkomitmen pada orkestrasi ekosistem agar semakin maju mencapai visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah global. Salah satunya dengan penyelenggaraan Anugerah Adinata Syariah.

Aiyub mengatakan, memasuki tahun keempat, Anugerah Adinata Syariah terus menunjukkan konsistensinya dalam mengapresiasi pemerintah daerah tingkat provinsi yang memiliki inisiatif dalam menggerakkan dan mengembangkan berbagai potensi ekonomi syariah di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Forum Komunikasi Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Siber

"Harapannya, Anugerah Adinata Syariah dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah di daerah sekaligus memperkuat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di dunia," ujarnya.

Ajang penghargaan syariah terbesar di tanah air

Puncak acara ISF 2025 adalah gelaran Anugerah Syariah Republika (ASR) dan Anugerah Adinata Syariah. Kedua penghargaan bergengsi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi luar biasa dari berbagai pihak yang telah mendedikasikan diri untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dengan 80 penghargaan yang akan diberikan, ajang ini layak disebut sebagai penghargaan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.

ASR akan mengapresiasi pelaku usaha yang konsisten mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Ada pun Anugerah Adinata Syariah akan diberikan kepada pemerintah daerah yang telah berinovasi dalam pengembangan ekosistem syariah di wilayahnya.

Baca juga: Dari Rumah ke Dapur, Teknologi Canggih SharkNinja Kini Hadir di SOGO Central Park

Anugerah Syariah Republika 2025 akan menyerahkan penghargaan pada 19 pemenang dalam 10 kategori. Kategorinya antara lain:

- Kategori Bank Umum Syariah

- Kategori Unit Usaha Syariah

- Kategori Bank Pembangunan Daerah

- Kategori Bank Perekonomian Rakyat Syariah

- Kategori Asuransi Syariah

- Kategori Filantropi

- Kategori Excellent Contributor

- Kategori Best Achievement

- Kategori Reader’s Choice

- Honorable Mention for Inspiring Engagement in Halal Living

Baca juga: PLN Icon Plus Aktifkan Jaringan Internet di Pulau Long Setelah Penantian 22 Tahun

Anugerah Adinata Syariah akan menyerahkan 60 penghargaan dalam 12 kategori dengan masing-masing lima pemenang, dan satu juara umum Anugerah Adinata Syariah. Berikut kategorinya:

- Keuangan Syariah

- Industri Halal

- Keuangan Sosial Syariah

- Keuangan Mikro Syariah

- Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

- Pengembangan Ekonomi Hijau

- Kelembagaan Daerah yang Difokuskan pada Pengembangan Ekonomi Syariah

- ZONA KHAS

- Inkubasi Usaha Syariah

- Inovasi pada Sektor Ekonomi Syariah

- Sekolah Pelopor Ekonomi Syariah

- Literasi Ekonomi Syariah

Baca juga: Depok Panggil 51 Wajib Pajak Penunggak Pajak Lebih dari 10 Tahun

Islamic Finance Dialogue dorong kolaborasi ekonomi syariah skala regional

Selain penghargaan kepada para pelaku ekonomi syariah, dalam rangkaian ISF juga digelar Islamic Finance Dialogue (IFD) 2025. IFD dirancang untuk mempertemukan para pemikir dan praktisi terkemuka di bidang keuangan syariah. Acara ini menghadirkan wawasan, solusi, dan praktik terbaik dalam mengembangkan program berkelanjutan di industri keuangan syariah.

Pemimpin Redaksi Republika, Andi Muhyiddin, menyatakan komitmen Republika dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah. Ekonomi syariah Indonesia, menurut pria yang akrab disapa Dio ini, telah menunjukkan ketangguhan dan relevansinya dalam mendorong pertumbuhan yang berlandaskan nilai moral dan keberlanjutan.

"Sebagai media yang konsisten mengawal isu ini, Republika berkomitmen menjadi ruang dialog strategis yang mempertemukan pemikiran, kebijakan, dan inovasi. Islamic Finance Dialogue adalah bentuk nyata dari semangat kolaborasi ini, demi mendorong ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berdaya saing global,” terangnya.

Baca juga: Bali Green Island, PLN Icon Plus Genjot Energi Baru Terbarukan dan Digitalisasi Daerah

Diskusi ini akan berfokus pada eksplorasi peran ekonomi berkelanjutan dan keselarasannya dengan prinsip-prinsip syariah. Islamic Finance Dialogue akan diramaikan oleh jajaran pembicara terkemuka, antara lain, Datuk Prof Dr Mohamad Akram Laldin, Profesor di INCEIF University Malaysia, dan pakar keuangan syariah global.

Rima Dwi Permatasari SVP ESG PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang berperan dalam penerapan prinsip ESG di BSI, sejalan dengan nilai syariah untuk mendukung operasional berkelanjutan.

Lalu ada Ali Mansour Fallahi Country Economist di Islamic Development Bank (IsDB) Regional Hub Indonesia. Ia fokus pada analisis ekonomi dan dukungan proyek pembangunan di Indonesia yang sesuai prinsip keuangan syariah.

Baca juga: Kasus The Umalas Signature, Polda Bali Benarkan Penahanan BT dengan Tuduhan Penipuan dan Pengelapan

Terakhir adalah Dedi Wibowo, Deputi Direktur Bisnis Digital dan Pusat Data Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Ia mendorong pertumbuhan inovasi dalam ekosistem digital syariah serta pengelolaan Pusat Data Ekonomi Syariah (PDES).

Melalui ISF 2025, Republika dan KNEKS berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan kolaborasi dalam ekonomi syariah global. Ini adalah langkah besar menuju masa depan ekonomi syariah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Indonesia Sharia forum 2025 didukung oleh Pupuk Indonesia, Nano Bank Syariah, Prudential Syariah, BCA Syariah, BPKH, Bank Syariah Indonesia (BSI), BTN Syariah, BTPN Syariah, Rumah Zakat, Allianz, Paragon Corp, BPRS HIK, BPRS Artha Madani, Pemprov Sumbar, BRI dan Telkomsel. (***)

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |