Kompeten: Pilar Utama ASN BerAKHLAK yang Tak Lekang oleh Waktu

17 hours ago 5

Image mey rizky

Pendidikan dan Literasi | 2025-03-11 17:43:25

Kegiatan Mentoring Menulis Artikel (MENUAI) Batch IV (Sumber : Dok. Pribadi)

Di era globalisasi yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian, kompetensi menjadi salah satu kunci utama bagi setiap individu, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk dapat bertahan dan berkembang.

Pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Dalam konteks Core Values ASN BerAKHLAK, "Kompeten" menjadi salah satu nilai dasar yang wajib dimiliki oleh setiap ASN. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Kompeten bukan hanya sekadar memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga kemampuan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Pepatah bijak mengatakan, "Carilah ilmu sampai ke negeri Cina." Pepatah ini mengandung makna yang sangat dalam, yaitu pentingnya semangat untuk terus belajar dan mencari ilmu pengetahuan, tidak peduli seberapa jauh atau sulitnya.

Dalam konteks ASN, pepatah ini dapat diartikan sebagai semangat untuk terus meningkatkan kompetensi diri, tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui berbagai cara lain, seperti pelatihan, seminar, workshop, dan belajar mandiri.

Mengapa Core Values Kompetens penting bagi ASN? Alasannya karena hal-hal berikut:

  1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik: ASN yang kompeten mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien.
  2. Menjawab Tantangan Zaman: Dunia terus berubah, dan ASN perlu memiliki kompetensi yang relevan untuk dapat menjawab tantangan-tantangan baru.
  3. Meningkatkan Daya Saing Bangsa: ASN yang kompeten merupakan aset bangsa yang berharga. Dengan meningkatkan kompetensi ASN, kita dapat meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.
  4. Pengembangan Diri: Dengan terus meningkatkan kompetensi, ASN dapat mengembangkan diri menjadi individu yang lebih berkualitas dan profesional.

Lalu, bagaimana meningkatkan Core Values Kompeten? Berikut adalah kegiatan yang bisa dilakukan dalam meningkatkan kompetensi ASN:

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan bidang tugas.
  2. Belajar Mandiri: Membaca buku, jurnal, dan artikel ilmiah, serta mengikuti kursus online.
  3. Berbagi Pengetahuan: Berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan rekan kerja.
  4. Mencari Mentor: Mencari mentor yang dapat membimbing dan memberikan masukan.
  5. Terus Berinovasi: Mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

ASN yang kompeten, selain mengimplementasikan salah satu nilai dalam Core Values ASN BerAKHLAK, juga merupakan kewajiban seorang ASN dalam mengembangkan kompetensinya. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, yang menyebutkan “Setiap Pegawai ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi melalui pembelajaran secara terus menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi.

Dalam era digital ini, akses terhadap ilmu pengetahuan dan informasi menjadi semakin mudah. ASN perlu memanfaatkan peluang ini untuk terus meningkatkan kompetensi diri. Dengan semangat "Carilah ilmu sampai ke negeri Cina," ASN diharapkan dapat menjadi pelayan publik yang profesional, kompeten, dan berintegritas, serta mampu memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.

Dalam rangka mendukung dan menerapkan Core Value ASN berAKHLAK “Kompeten” BKPSDM mengadakan kegiatan mentoring menulis artikel untuk pegawai (Menuai) bersama para mentor yang luar biasa dari widyaiswara kabupaten Karawang yaitu ibu Lina Jazuli, S.Keb, SKM.,MM, Bapak dr Rahman Tanjung, SE, MM, serta Rika Fauziah, S.PI., M.SE., MA.

Dalam kegiatan Menuai ini kami diajarkan bagaimana cara menulis artikel yang baik sampai mempublish sebuah artikel, Menulis adalah proses mengubah pikiran/ angan-angan/ perasaan menjadi bentuk/ tanda/ tulisan yang bermakna. Tetapi menulis tidak bisa seperti membalikkan kedua telapak tangan. Menulis merupakan proses berpikir dimana harus melalui tahapan, yaitu tahapan prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Dalam sebuah tulisan kita dapat mengembangkan kompetensi kita dengan membagikan ilmu dan pengetahun yang kita miliki yang disampaikan melalui tulisan.

Saya merupakan perawat yang bekerja di Fasyankes tingkat pertama, dengan meningkatkan kemampuan atau kompetensi dalam menulis artikel ini dapat membantu peran perawat sebagai edukator, di era digital ini dengan menggunakan media masa menjadi salah satu media promosi kesehatan yang cukup efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan meningkatkan kompetensi dan mentoring cara menulis artikel ini akan meningkatkan kompetensi ASN dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui tulisan informasi tentang layanan kesehatan.

Dengan adanya pengembangan kompetensi yang terus menerus, diharapkan ASN dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas diri untuk menjadi lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |