Puluhan Rumah Rusak Berat Diterjang Banjir Bandang di Bandung Barat

4 hours ago 3

Home > Umum Sunday, 16 Mar 2025, 15:15 WIB

Banjir yang menerjang pada bulan Ramadhan ini, merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. Ketinggian air mencapai 2 meter lebih

Sejumlah rumah hancur setelah diterjang banjir bandang di Kampung Guha Mulya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ahad(16/3/2025). Foto: Edi Yusuf Sejumlah rumah hancur setelah diterjang banjir bandang di Kampung Guha Mulya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ahad(16/3/2025). Foto: Edi Yusuf

BANDUNG-- Puluhan rumah di Kampung Guha Mulya dan Cibarengkok Jaya, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak berat diterjang banjir bandang luapan Sungai Cimeta, Sabtu (15/3/2025) sore.

Warga yang terdampak terpaksa harus mengungsi ke tempat yang aman karena rumahnya tidak bisa ditinggali usah terendam banjir dengan ketinggia 2-3 meter. Selain rumah, banjir juga merusak jembatan dan sekolah.

Sekretaris Desa Nyalindung Asep Hidayat mengatakan, update terakhir rumah rusak ada 25 unit, 1 sekolah terendam, dan 4 jembatan rusak. 144 jiwa terdampak hingga harus mengungsi, Ahad (16/3/2025).

Rumah yang rusak itu rata-rata berada di bantaran sungai, selain merusak rumah, banjir juga membuat barang-barang warga seperti perabotan, peralatan elektronik, kursi, pakaian dan surat-surat juga terendam banjir dan hanyut.

"Kalau perabotan rumah dan barang lainnya kemungkinan banyak yang hanyut, soalnya airnya deras. Rumah-rumah itu sebetulnya ada yang baru diperbaiki oleh anggaran dari Disperkim KBB dan oleh pribadi juga karena banjir tahun lalu," kata Asep.

Banjir yang menerjang pada bulan Ramadhan tahun ini, kata Asep, merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. Ketinggian air mencapai 2 meter lebih sehingga merendam rumah warga.

"Ini yang terparah, karena tahun lalu enggak sampai seperti ini. Selain rumah kan ada jembatan yang rusak, kita ajukan untuk segera diperbaiki karena ini akses warga, sekarang cuma bisa jalan kaki, untuk motor belum bisa lewat," ujar Asep.

Asep mengatakan, pihaknya mengajukan agar rumah-rumah warga di bantaran sungai tersebut untuk direlokasi. Sebab potensi banjir bandar serupa bakal terus mengintai. Pemdes Saguling sudah menyiapkan lahan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Badung Barat.

"Kami minta warga berpikir ulang, kalau di sini bisa kebanjiran lagi. Jadi kami juga minta solusi terbaik ke pemda supaya warga kami aman. Kami punya tanah desa, tapi kesepakatan warga mau atau enggak direlokasi. Mungkin nanti akan dibahas supaya dikaji soal kemungkinan relokasi," tandasnya.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |