Sebatang Kara, Nestapa, dan Derita Tak Ingin Usai di Sini Dicurahkan Bryan Domani dengan Utuh

17 hours ago 5

Home > Drama Thursday, 29 May 2025, 10:57 WIB

Tak Ingin Usai di Sini tayang 5 Juni 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Bryan Domani dan Vanesha Prescilla. (Paragon Pictures)Bryan Domani dan Vanesha Prescilla. (Paragon Pictures)

FILMUSIKU.com — Ingin melihat Bryan Domani nangis sejadi-jadinya dan kembali ‘jadi ubi’, berarti harus nonton Tak Ingin Usai di Sini. Nestapa dan Derita yang dicurahkan Bryan sebagai K yang merupakan cancer survivor, disuguhkannya secara utuh.

Tidak hanya cancer survivor, K juga ditinggal ayah dan ibunya dalam waktu berdekatan. Kehadiran Cream (Vanesha Prescilla) yang juga merupakan seorang yatim piatu dan punya kisah mengenaskan, justru terasa makin menambah derita K yang harus selalu tampak baik-baik saja demi ketenangan hati Cream.

Tak Ingin Usai di Sini menyoroti perjalanan K yang sebatang kara dalam hidupnya, meskipun Cream telah datang menemani. Ayah dan ibu K meninggal dalam waktu yang berdekatan, sehingga membuat K menjadi seorang yang pemurung.

Karakter K dibangun dengan penderitaan yang bertubi, dan Bryan Domani berhasil memerankannya total. Di film ini, Bryan benar-benar memperlihatkan mimik tangisnya, takut dengan kematian tetapi harus tetap tegar di depan Cream.

Dalam film-film sebelumnya, Bryan hampir tidak pernah mendapat peran semenyedihkan ini, sehingga bisa dibilang ini pertama kalinya kita bisa melihat Bryan menangis sejadi-jadinya. Bryan juga beberapa kali pernah mendapat peran yang berujung ‘jadi ubi’.

Misalnya dalam 172 Days dan Ketika Berhenti di Sini, Bryan memang diceritakan meninggal tetapi kita belum melihat Bryan tersedu mengharu biru seperti di Tak Ingin Usai di Sini.

Karena ceritanya diadaptasi dari film asal Korea More Than Blue, sutradara Robert Ronny memberi sentuhan versi Indonesia. Pun dengan kehadiran penyanyi Rossa, yang menjadi kunci awal kisah K dan Cream kembali terungkit.

Film ini tidak hanya bercerita tentang betapa menyedihkannya K, tetapi juga sedikit menyentil bagaimana penyanyi dan pencipta adalah satu kesatuan atas keberhasilan sebuah lagu.

Ketika K memuji Cream yang juga sebagai pencipta lagu karena bisa menyelesaikan rekaman dengan cepat. Cream buru-buru menyangkal dan berkata ‘penyanyinya jago’, namun dia langsung memuji dirinya lagi ‘tapi akunya juga sih’.

Kemudian ketika Rossa menanyakan soal royalti karena penciptanya tidak jelas keberadaannya, pihak perusahaan rekaman langsung menyarankan untuk disumbangkan. Ini memperlihatkan pula bahwa penyanyi selalu aware dengan royalti dan mempercayakan dengan perusahaan ataupun lembaga yang berwenangnya.

Meski kisah Tak Ingin Usai di Sini sangat haru biru, tetapi ada pula sentuhan humor yang membuat penonton tertawa. Hanya saja, pace film ini terasa cepat dari SMA hingga kerja, di awal akan terasa sedikit menjemukan dan dinamika konfliknya pun kurang intens.

Tak Ingin Usai di Sini produksi Paragon Pictures ini tayang 5 Juni 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Kalau mau lihat Bryan nangis banget dan kangen dengan akting Vanesha yang menggemaskan, film ini harus banget ditonton.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |