Terungkap, Israel Eksekusi Belasan Petugas Medis Gaza yang Sempat Hilang

1 day ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan 15 jenazah tim pertolongan pertama yang hilang setelah diserang pasukan Israel telah ditemukan di Rafah, Gaza selatan. Mereka ditemukan dikubur dalam satu lubang, sebagian dalam keadaan diborgol dan menunjukkan tanda-tanda dieksekusi.

PRCS mengatakan pada Ahad bahwa delapan jenazah telah diidentifikasi sebagai anggota PRCS, enam sebagai anggota Pertahanan Sipil, dan satu sebagai pegawai badan PBB. Satu responden pertama PRCS masih hilang.

Kelompok tersebut mengatakan mereka yang syahid “menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel saat melakukan tugas kemanusiaan mereka saat mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut”.

Pekan lalu, militer Israel mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka telah menembaki ambulans dan truk pemadam kebakaran – yang disebut sebagai “kendaraan mencurigakan” – yang tiba di lokasi di mana mereka melakukan serangan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk pembunuhan petugas medis sebagai ‘kejahatan keji’. Kementerian Kesehatan mengatakan dalam pernyataannya bahwa delapan jenazah paramedis ditemukan hari ini setelah hilang kontak dengan mereka pada hari-hari sebelumnya.

"Beberapa dari jenazah ini diikat dan ditembak di bagian dada. Mereka dikuburkan di lubang yang dalam untuk mencegah identifikasi mereka."

Kementerian tersebut meminta “organisasi-organisasi PBB dan badan-badan internasional terkait untuk melakukan penyelidikan segera terhadap kejahatan-kejahatan ini dan meminta pertanggungjawaban pendudukan atas tindakan mereka.”

Aljazirah menyatakan telah memperoleh gambar satelit eksklusif yang menunjukkan bahwa setidaknya lima kendaraan penyelamat dihancurkan oleh militer Israel di Rafah. Kendaraan – milik PRCS dan Pertahanan Sipil Palestina – hancur total, menurut gambar yang diambil pada tanggal 25 Maret. Sisa kendaraan ditemukan di Jalan al-Muharrarat.

“Penghancuran tersebut bertepatan dengan upaya Bulan Sabit Merah dan Pertahanan Sipil untuk mengoordinasikan akses ke daerah tersebut, yang telah dinyatakan sebagai zona militer tertutup, guna mencari orang hilang dan menentukan nasib mereka,” kata Sanad.

Citra satelit juga menunjukkan keberadaan kendaraan militer Israel di wilayah tersebut. “Tentara Israel telah memblokir Jalan al-Muharrarat dengan penghalang tanah di dekat lokasi kejadian,” tambah Sanad.

PCRS melansir bahwa petugas medis mereka yang syahid adalah Mustafa Khafaja, Ezzedine Sha'at, Saleh Moammar, Rifaat Radwan, Mohammad Behloul, Ashraf Abu Labda, Mohammad al-Hila, dan Raed al-Sharif.

PRCS mengatakan pembunuhan terhadap paramedisnya “adalah sebuah tragedi tidak hanya bagi kami di Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, tetapi juga bagi pekerjaan kemanusiaan dan kemanusiaan”.

Dikatakan bahwa militer Israel menargetkan para pekerja kesehatan dalam apa yang “hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang”. “Sejauh ini dunia telah gagal mengambil langkah serius untuk mencegah pendudukan melanjutkan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan konvensi internasional terhadap pekerja kesehatan dan kemanusiaan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial, merujuk pada Israel.

“PRCS menuntut agar para pelaku kejahatan perang ini dimintai pertanggungjawaban, [dan] agar penyelidikan segera dan mendesak dilakukan untuk memastikan keadilan bagi para korban pembantaian ini.” Mereka menambahkan, nasib paramedis PRCS yang masih hilang, Asaad Nasasra, juga harus diselidiki.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |