Tes Darah Baru Bisa Deteksi Kanker Pankreas dengan Akurasi 85 Persen

10 hours ago 5

Home > Didaktika Monday, 15 Sep 2025, 12:08 WIB

Tes ini menggunakan sampel darah kecil untuk mendeteksi perubahan aktivitas protease, tanda utama adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC)jenis kanker pankreas yang paling umum dan paling mematikan.

hellosehathellosehat

Sebuah tes darah baru dapat membantu dokter mendeteksi kanker pankreas lebih dini, memberikan pasien peluang hidup yang lebih baik.

Para ilmuwan di Oregon Health & Science University mengembangkan tes PAC-MANN.

Tes ini menggunakan sampel darah kecil untuk mendeteksi perubahan aktivitas protease, tanda utama adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC)—jenis kanker pankreas yang paling umum dan paling mematikan.

Kanker pankreas seringkali terlambat didiagnosis, ketika pilihan pengobatan terbatas. Tes yang ada saat ini seperti CA 19-9 tidak cukup sensitif untuk deteksi dini.

PAC-MANN mengisi celah ini dengan mendeteksi aktivitas kanker sejak dini dalam darah.

“Masalah dengan kanker pankreas adalah kita seringkali terlambat mendeteksinya,” kata Dr. Jared Fischer, seorang ilmuwan di OHSU.

“Tujuan kami dengan PAC-MANN adalah untuk memberikan dokter alat yang dapat mendeteksi penyakit ini jauh lebih dini, ketika pengobatan dapat memberikan hasil yang lebih baik.”

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Jose Montoya Mira menciptakan tes yang lebih cepat dan murah yang tidak memerlukan peralatan khusus.

Tes ini hanya membutuhkan sedikit sampel darah dan memberikan hasil dalam 45 menit—dengan biaya kurang dari satu sen per tes.

Studi yang dipublikasikan di Science Translational Medicine ini menggunakan sampel darah dari 350 orang di OHSU. Sampel tersebut meliputi pasien kanker pankreas, mereka yang berisiko tinggi, dan relawan sehat.

PAC-MANN mampu mengidentifikasi kanker dengan tepat pada 98% kasus. Bahkan, tes ini mendeteksi kanker stadium awal hingga 85% jika dikombinasikan dengan tes CA 19-9.

Setelah operasi, tes ini menunjukkan penurunan aktivitas protease. Ini berarti tes ini dapat membantu melacak seberapa baik pengobatan bekerja.

“Ini bukan hanya tentang deteksi,” kata Dr. Fischer. “Kita juga dapat menggunakan tes ini untuk memantau keberhasilan pengobatan dan menyesuaikan perawatan secara langsung.”

Selanjutnya, tim berencana untuk menjalankan lebih banyak uji coba. Jika studi mendatang mengonfirmasi hasilnya, PAC-MANN dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendeteksi kanker pankreas sejak dini—terutama di daerah pedesaan atau daerah yang kurang terlayani.

"Semoga," tambah Fischer, "ini merupakan satu langkah menuju berakhirnya kanker seperti yang kita ketahui."

Studi ini dipublikasikan di Science Translational Medicine.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |