Irman Nurjaman
Agama | 2025-03-02 14:53:25
Puasa adalah ibadah yang mulia, sebuah perjalanan spiritual yang mengajarkan kita tentang kesabaran, keikhlasan, dan kedekatan kepada Allah SWT. Namun, di balik keutamaan yang besar, terdapat perilaku-perilaku yang dapat menghancurkan nilai puasa kita. Dalam artikel ini, kita akan merenungkan lima perilakuyang seharusnya kita hindari agar puasa kita tetap bermakna dan diterima di sisi-Nya.
Mengelola Waktu Dengan Baik Agar Berkualitas
1. Berbohong
Berbohong adalah racun yang dapat merusak keikhlasan dalam beribadah. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui dengan pasti, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban." (QS. Al-Isra': 36)
Rasulullah SAW bersabda:"Seseorang yang berbohong tidak akan mendapatkan pahala puasa." (HR. Ahmad)
Imam Al-Ghazali mengingatkan kita, "Berbohong adalah perilaku yang sangat buruk dan dapat menghancurkan nilai puasa. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang jujur dan transparan." (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin). Kejujuran adalah cahaya yang menerangi jalan kita dalam menjalani ibadah.
2. Ghibah
Ghibah, atau menggunjing, adalah perilaku yang sangat tercela. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mencela orang lain, karena sesungguhnya mencela orang lain adalah perilaku yang sangat buruk." (QS. Al-Hujurat: 11)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Menggunjing seorang Muslim adalah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Yusuf Qardhawi menegaskan, "Ghibah adalah perilaku yang sangat buruk dan dapat menghancurkan nilai puasa. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik dan tidak mencela orang lain."(Yusuf Qardhawi, Fiqh Al-Zakat). Mari kita jaga lisan kita agar tetap bersih dari celaan dan fitnah.
3. Namimah
Namimah, atau menyebarkan berita bohong, adalah tindakan yang dapat memecah belah umat. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mengadukan sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan pasti, karena sesungguhnya mengadukan sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan pasti adalah perilaku yang sangat buruk." (QS. Al-Hujurat: 12)
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebarkan namimah." (HR. Muslim)
Dr. Muhammad Quraish Shihab mengingatkan kita, "Namimah adalah perilaku yang sangat buruk dan dapat menghancurkan nilai puasa. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik dan tidak mengadukan sesuatu yang tidak kita ketahui dengan pasti." (Dr. Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur'an Al-Karim). Mari kita jaga informasi yang kita sebarkan agar tidak menambah kerusakan di tengah masyarakat.
4. Janji Palsu
Janji palsu adalah tindakan yang menunjukkan ketidak jujuran. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu membuat janji yang tidak kamu tepati, karena sesungguhnya membuat janji yang tidak kamu tepati adalah perilaku yang sangat buruk." (QS. Al-Baqarah: 225)
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda:
"Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara, dia berdusta; jika berjanji, dia ingkar; dan jika dipercaya, dia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Al-Ghazali menegaskan, "Janji palsu adalah perilaku yang sangat buruk dan dapat menghancurkan nilai puasa. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang jujur dan menepati janji." (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin). Menepati janji adalah cermin dari integritas kita sebagai seorang Muslim.
5. Memandang Bukan Mahrom dengan Syahwat
Memandang bukan mahrom dengan syahwat adalah perilaku yang dapat merusak hati dan niat puasa. Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina adalah perilaku yang sangat buruk." (QS. Al-Isra': 32)
Rasulullah SAW bersabda:
"Pandangan adalah salah satu panah yang beracun dari panah-panah Iblis. Siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya iman yang akan dia rasakan manisnya." (HR. Ahmad)
Yusuf Qardhawi mengingatkan, "Memandang bukan mahrom dengan syahwat adalah perilaku yang sangat buruk dan dapat menghancurkan nilai puasa. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang baik dan tidak mendekati zina." (Yusuf Qardhawi, Fiqh Al-Zakat). Mari kita jaga pandangan kita agar tetap suci dan terhindar dari godaan.
Kesimpulan
Dalam menjalani ibadah puasa, kita harus senantiasa menjaga diri dari perilaku-perilaku yang dapat merusak nilai ibadah kita. Berbohong, ghibah, namimah, janji palsu, dan memandang bukan mahrom dengan syahwat adalah lima musuh yang harus kita hindari. Dengan memperbaiki diri dan menjaga lisan serta pandangan, kita dapat meningkatkan kualitas puasa kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Daftar Pustaka
Ahmad, Ibn Hanbal. (1999). Musnad Ahmad ibn Hanbal. Jilid 2. Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. (2002). Sahih al-Bukhari. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Al-Mawardi.
Al-Ghazali, I. (2005). Ihya Ulumuddin. Jakarta: Penerbit Mizan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.