Eka Novi Arista
Teknologi | 2024-11-26 17:00:26
EKa Novi Arista/Universitas Airlangga/26 November 2024.
Menurut laporan Work Trend Index 2024, sebagian besar pekerja kantoran yang dikenal sebagai knowledge workers di Indonesia telah menerapkan penggunaan AI generatif di lingkungan kerja mereka, dengan tingkat mencapai 92 persen, yang ternyata melebihi rata-rata global sebesar 75 persen dan Asia Pasifik sebesar 83 persen. Selain itu, dari laporan e-Conomy SEA 2024, diprediksi bahwa pertumbuhan infrastruktur AI di Indonesia akan melonjak hingga 268 persen. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura dalam hal kapasitas data center terbesar, yang mencapai 202 megawatt.
Saat ini AI menjadi salah satu teknologi buatan yang sering digunakan oleh oleh semua kaum dari berbagai golongan mulai dari siswa maupun mahasiswa, hal tersebut memang memberikan dampak dengan cepatnya pengaksesan yang membuat teknologi itu sangat digemari oleh masyarakat saat ini.
Namun tahu kan kalian apa yang dimaksud dengan AI atau kecerdasan buatan itu? AI atau kecerdasan buatan ialah teknologi cepat yang dapat digunakan untuk mengakses segala hal dengan segala kemudahannya dan cepatnya dalam pengaksesan untuk mendapatkan informasi, namun adanya Ai atau kecerdasan buatan ini dapat memberikan dampak begitu luas baik dari sisi positif maupun dari sisi positif
Dampak positif dengan adanya AI atau kecerdasan buatan ialah:
1. Kecepatan akses dalam berbagai hal Adanya kecepatan akses dapat memberikan kemudahan dalam segala akses, yaitu kemudahan untuk memberikan informasi namun kita juga harus tetap selektif mengenai informasi yang telah diberikan oleh AI
2. Peningkatan produktivitas Adanya Ai ini dapat meningkatkan produktivitas dalam bentuk pelayanan, pemberian informasi ataupun perencanaan dalam suatu hal.
3. Membantu dalam pemutusan keputusan AI atau kecerdasan buatan memiliki kecepatan dalam memberikan dan membantu seseorang dalam pemutusan keputusan karena kecepatan nya dalam menganalisis data dengan cepat dan akurat
Adanya AI juga memiliki dampak negatif yang berdampak pada keadaan saat ini:
1.Terancamnya tenaga kerjaTenaga kerja yang dapat membuat terancamnya beberapa bidang pekerjaan sehingga membuat beberapa pekerjaan berpotensi di gantikan oleh AI.
2.Turunnya pemikiran yang kritis Adanya AI dapat berdampak pada pemikiran diri seseorang karena kecepatan akses yang membuat seseorang bergantung pada AI dan diri seseorang akan merasa malas dalam berfikir dengan otak yang dimiliki.
3.Ketergantungan AIKetergantungan pada AI menjadi salah satu dampak negatif yang didapatkan oleh seseorang saat ini mengapa? karena pertanyaan pertanyaan yang diberikan kepada AI dapat menjawab dengan cepat dan memudahkan seseorang menyelesaikan kegiatan ataupun mendapatkan sesuatu
Solusi dan pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari.
1.Pendidikan dan Kesadaran tentang AIKurikulum yang Diperbarui: Integrasikan pembelajaran tentang AI dalam kurikulum, termasuk cara menggunakan AI secara etis dan efektif. Mahasiswa perlu memahami bagaimana AI bekerja dan dampaknya terhadap masyarakat.
Pelatihan Keterampilan Digital: Berikan pelatihan tentang keterampilan digital dan literasi informasi, sehingga mahasiswa dapat menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti pemikiran kritis.
2. Penggunaan AI sebagai Alat Bantu
Integrasi AI dalam Pembelajaran: Gunakan AI untuk mendukung proses belajar, seperti dalam analisis data, pengembangan proyek, atau pembelajaran adaptif. Ini dapat membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik tanpa menggantikan usaha mereka.
Platform Pembelajaran Interaktif: Kembangkan platform yang memanfaatkan AI untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan personalisasi pengalaman belajar, sehingga mahasiswa tetap terlibat dan termotivasi.
3. Mendorong Pembelajaran Mandiri
Tugas yang Mendorong Pemikiran Kritis: Rancang tugas dan proyek yang menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta mendorong mereka untuk melakukan penelitian mendalam, bukan hanya mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas.
Diskusi dan Kolaborasi: Fasilitasi diskusi kelompok dan kolaborasi antar mahasiswa untuk mendorong pertukaran ide dan pemecahan masalah secara bersama-sama.
4. Pengawasan dan Etika
Kebijakan Penggunaan AI: Institusi pendidikan perlu menetapkan kebijakan yang jelas mengenai penggunaan AI dalam tugas dan ujian, untuk mencegah plagiarisme dan ketergantungan yang berlebihan.
Etika dalam Penggunaan AI: Ajarkan mahasiswa tentang etika penggunaan AI, termasuk isu privasi, bias algoritma, dan tanggung jawab sosial.
5. Dukungan dari Dosen dan Pembimbing
Mentoring dan Bimbingan: Dosen dan pembimbing akademik harus aktif memberikan dukungan dan bimbingan kepada mahasiswa, membantu mereka mengatasi tantangan dalam belajar dan menggunakan AI secara efektif.
Umpan Balik yang Konstruktif: Berikan umpan balik yang membangun terhadap pekerjaan mahasiswa, sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan dan meningkatkan keterampilan mereka.
6. Membangun Komunitas Pembelajaran
Kelompok Studi: Dorong pembentukan kelompok studi di mana mahasiswa dapat saling membantu dan berbagi pengetahuan, sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam proses belajar.
Kegiatan Ekstrakurikuler: Selenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pengembangan keterampilan, seperti hackathon, seminar, atau lokakarya yang melibatkan penggunaan AI.
7. Evaluasi dan Penyesuaian
Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi berkala terhadap dampak penggunaan AI dalam pendidikan dan sesuaikan strategi yang ada berdasarkan umpan balik dari mahasiswa dan dosen.
Penelitian dan Inovasi: Dorong penelitian tentang dampak AI dalam pendidikan dan inovasi dalam metode pengajaran yang memanfaatkan teknologi ini.
KESIMPULAN
Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi elemen penting dalam pendidikan tinggi di Indonesia, dengan dampak signifikan terhadap kurikulum dan prestasi akademik mahasiswa. Meskipun AI menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam proses belajar, ada risiko ketergantungan yang dapat mengurangi motivasi belajar, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
Sekitar 70% dari perubahan kurikulum dan 60% mahasiswa merasa bahwa ketergantungan pada AI dapat mengurangi kemampuan analitis mereka. Jika tidak ditangani, hal ini dapat mengakibatkan generasi muda yang kurang siap menghadapi tantangan di pasar kerja global.Untuk memaksimalkan manfaat AI dan mengatasi dampak negatifnya, institusi pendidikan perlu mengintegrasikan pembelajaran tentang AI dalam kurikulum, memberikan pelatihan keterampilan digital, dan mendorong pembelajaran mandiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.