Dosen Unjaya dan UAD Dampingi Implementasi ITS Kader Posyandu Lansia di Bantul

5 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dosen Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan topik 'Pendampingan Implementasi Interpersonal Training Skill (ITS) pada Kader Posyandu Lansia Sebagai Upaya Mewujudkan Kader Prima di Padukuhan Wonocatur Bantul.'

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lansia melalui pelatihan keterampilan komunikasi yang efektif bagi kader Posyandu Lansia Hidayah di Desa Maguwo, Bantul.

Kegiatan PkM yang dilaksanakan pada Sabtu 5 Juli 2025 ini merupakan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun anggaran 2025.

Program ini merupakan kolaborasi antara dosen Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjaya), Muhammad Erwan Syah (S-1 Prodi Psikologi), Novita Nirmalasari (S-1 Prodi Keperawatan), bersama dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr Nurul Hidayah (Fakultas Psikologi), serta mitra kerja sama Posyandu Lansia Hidayah di Desa Maguwo, Padukuhan Wonocatur, Banguntapan, Bantul.

Muhammad Erwan Syah menuturkan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi kader Posyandu Lansia Hidayah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia.

"Program ini mendukung Asta Cita dengan fokus pada peningkatan kesehatan lansia melalui pelatihan ITS kepada para kader posyandu di Desa Maguwo, yang diharapkan dapat mewujudkan kader posyandu yang prima," ujar Muhammad Erwan Syah, dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).

Lebih lanjut dijelaskan, Pos Pelayanan Terpadu untuk Lansia (Posyandu Lansia) dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkelanjutan dan berbasis masyarakat.

Muhammad Erwan Syah menyebutkan, tujuan utama Posyandu Lansia, antara lain adalah memperpanjang usia produktif lansia, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat serta memberikan dukungan keluarga dan psikososial bagi lansia.

Pada hari pertama pelatihan, kader Posyandu Lansia diberikan materi mengenai penggunaan alat kesehatan, di antaranya tensimeter, timbangan digital, stadiometer atau microtoise, Easy Touch GCU Meter Device, Autocheck Multi Monitoring System dan CardioChek PA Analyzer.

"Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pengetahuan tentang kesehatan dasar, tahap tumbuh kembang lansia, dan pola makan yang tepat untuk lansia," kata Muhammad Erwan Syah.

Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan pelatihan ITS yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi efektif para kader posyandu dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada lansia dan keluarga mereka.

Pelatihan ini sangat penting untuk mendukung upaya menciptakan kader posyandu yang mampu berkomunikasi dengan baik, terutama dalam memberikan edukasi kesehatan yang sesuai dengan kondisi lansia.

Selanjutnya, kegiatan ini dilanjutkan dengan pendampingan bagi kader Posyandu Lansia dalam mengimplementasikan keterampilan yang telah dipelajari.

Pendampingan ini bertujuan agar kader posyandu dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam cek kesehatan lansia, seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh serta status kesehatan lainnya.

"Harapannya, dengan pelatihan dan pendampingan yang telah dilaksanakan, para kader posyandu dapat lebih memahami cara memberikan pelayanan yang berkualitas kepada lansia dan meningkatkan komunikasi dengan mereka. Kami berharap kegiatan ini bisa memperkaya pengetahuan kader dan berdampak positif pada kesehatan lansia di Desa Maguwo," ungkap Muhammad Erwan Syah.

Melalui kegiatan ini, Posyandu Lansia Hidayah di Desa Maguwo memperoleh lima manfaat penting yang akan mendukung keberlanjutan dan kemajuan program, antara lain pengetahuan komunikasi efektif yang meningkatkan kemampuan kader posyandu dalam berinteraksi dengan lansia. Kedua, keterampilan penggunaan alat kesehatan yang memadai untuk pemeriksaan kesehatan lansia. Ketiga, peningkatan pengetahuan tentang perkembangan lansia dan pola makan yang tepat untuk lansia. Keempat, transfer pengetahuan dan pengalaman untuk mempersiapkan kader posyandu generasi penerus yang terampil dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dan kelima, peningkatan sarana prasarana pendukung kegiatan pelatihan dan implementasi ITS.

"Pendampingan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi kader untuk mempraktikkan keterampilan, tetapi juga membantu mereka lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara profesional," ujar Novita Nirmalasari.

Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari antusiasme dan kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa serta para kader posyandu.

"Semoga program ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas kesehatan lansia secara berkelanjutan di lingkungan masyarakat," kata Nurul.

Para dosen dan mahasiswa berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan lansia di Desa Maguwo serta menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lansia dan memperhatikan kesehatan mereka. 

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |