Peningkatan Conversion Rate dengan AI dalam Merek Fashion

2 weeks ago 18

Image Yudhi Mada

Edukasi | 2025-03-03 01:42:14

Conversation rate. Sumber: Chatgpt

Dalam industri fashion, persaingan yang ketat menuntut merek untuk terus berinovasi dalam menarik perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh merek fashion adalah meningkatkan conversion rate (tingkat konversi), yaitu persentase pengunjung website yang akhirnya melakukan pembelian. Untuk mengatasi tantangan ini, sebuah merek fashion memutuskan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam strategi pemasaran dan pengalaman pelanggan mereka.

Latar Belakang

Merek fashion ini memiliki website e-commerce yang ramai dikunjungi, tetapi tingkat konversi (conversion rate) mereka relatif rendah. Banyak pelanggan yang hanya melihat-lihat produk tanpa melakukan pembelian, dan ada juga yang meninggalkan keranjang belanja (cart abandonment) tanpa menyelesaikan transaksi. Untuk meningkatkan conversion rate dan mengurangi cart abandonment, merek ini mengimplementasikan AI untuk merekomendasikan produk dan mengirimkan email pengingat yang dipersonalisasi.

Proses Implementasi AI

1. Rekomendasi Produk Berbasis Riwayat Browsing

AI digunakan untuk menganalisis riwayat browsing pelanggan, termasuk produk yang dilihat, durasi waktu yang dihabiskan pada setiap produk, dan produk yang ditambahkan ke keranjang belanja.

- Dengan menggunakan algoritma machine learning, AI dapat memprediksi produk apa yang paling mungkin diminati oleh pelanggan berdasarkan perilaku browsing mereka.

- Contohnya, jika seorang pelanggan sering melihat produk sepatu olahraga, AI akan merekomendasikan produk sepatu olahraga terbaru atau aksesoris yang relevan.

- Rekomendasi ini ditampilkan di halaman utama website, halaman produk, dan email pemasaran.

2. Pengurangan Cart Abandonment dengan Email Pengingat yang Dipersonalisasi

Cart abandonment adalah masalah umum di industri e-commerce, di mana pelanggan menambahkan produk ke keranjang belanja tetapi tidak menyelesaikan pembelian.

- AI membantu mengidentifikasi pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja dan mengirimkan email pengingat yang dipersonalisasi.

- Email ini tidak hanya mengingatkan pelanggan tentang produk yang mereka tinggalkan, tetapi juga menawarkan insentif seperti diskon atau gratis ongkos kirim untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian.

- AI juga menentukan waktu terbaik untuk mengirim email pengingat berdasarkan kebiasaan pelanggan.

3. Personalisasi Pengalaman Belanja

AI digunakan untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal bagi setiap pelanggan.

- Misalnya, AI dapat menyesuaikan tampilan website berdasarkan preferensi pelanggan, seperti menampilkan produk dari kategori favorit mereka atau menawarkan rekomendasi berdasarkan musim atau tren terkini.

- Personalisasi ini membuat pelanggan merasa lebih dihargai dan dipahami, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka melakukan pembelian.

Hasil yang Dicapai

Setelah mengimplementasikan AI dalam strategi pemasaran dan pengalaman pelanggan, merek fashion ini berhasil mencapai peningkatan yang signifikan dalam conversion rate dan pengurangan cart abandonment. Berikut adalah hasil yang dicapai:

1. Conversion Rate Meningkat 30%

Dengan merekomendasikan produk yang relevan berdasarkan riwayat browsing pelanggan, merek ini berhasil meningkatkan conversion rate sebesar 30%. Ini berarti lebih banyak pengunjung website yang akhirnya melakukan pembelian.

2. Pelanggan Membeli Lebih Banyak

Pelanggan yang menerima rekomendasi produk dari AI cenderung membeli lebih banyak produk. Rekomendasi yang dipersonalisasi membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, sehingga meningkatkan nilai rata-rata transaksi.

3. Pengurangan Cart Abandonment

Berkat email pengingat yang dipersonalisasi dan dikirim pada waktu yang tepat, merek ini berhasil mengurangi cart abandonment secara signifikan. Pelanggan yang menerima email pengingat lebih mungkin untuk kembali ke website dan menyelesaikan pembelian.

4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Personalisasi yang dilakukan oleh AI tidak hanya meningkatkan conversion rate, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan merasa lebih dihargai karena merek memahami kebutuhan dan preferensi mereka.

Studi kasus ini menunjukkan bagaimana AI dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam meningkatkan conversion rate dan mengurangi cart abandonment di industri fashion. Dengan menganalisis perilaku pelanggan dan memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, merek fashion ini berhasil meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

Implementasi AI tidak hanya membantu merek mencapai tujuan bisnis mereka, tetapi juga menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan. Keberhasilan ini membuka peluang bagi merek lain untuk memanfaatkan AI dalam strategi pemasaran dan pengalaman pelanggan mereka, terutama dalam hal personalisasi dan pengurangan cart abandonment.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |