Fenomena Sunhaji, Membuka Tabir Rahasia Rezeki

2 weeks ago 26

Home > Risalah Monday, 09 Dec 2024, 17:36 WIB

Jangan pernah takut tidak kebagian rezeki, karena Allah SWT telah menjamin rezeki makhluk-Nya.

 Istimewa)Sunhaji, penjual es bakul. (Foto: Istimewa)

SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Segudang manfaat diterima Sunhaji (37 tahun), seorang bapak penjual es teh lewat lisan Gus Miftah pasca-pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Video ucapan Gus Miftah ini viral di media sosial dan akhirnya mengangkat derajat Sunhaji di mata publik.

Fenomena Sunhaji ini menjadi perhatian warganet sejagat raya. Dari orang yang biasa-biasa saja, penjual es teh bakul tak dikenal banyak orang berbalik menjadi pusat perhatian masyarakat dan ladang rezeki. Sejumlah kalangan memberikan donasi mulai dari jutaan, puluhan juta, ratusan juta rupiah, motor, rumah, beasiswa anak sekolah, hingga pergi umroh.

Kisah Sunhaji ini, bagian dari kisah orang-orang yang Allah Subhanahuwata’ala (SWT) angkat derajatnya dari kondisi terpuruk, terhina, dan terusir, menjadi kondisi yang membahagiakan, sebagai hiburan atas kesabarannya dalam melalui berbagai ujian dan cobaan yang mendera.

Berapa banyak orang-orang yang menjalani hidup ini mendapat ujian dan tantangan yang datang bertubi-tubi, yang kalau tidak dengan kesabaran yang dahsyat tentunya akan terjerumus pada sikap putus asa yang berakhir pada jurang kebinasaan.

Seorang muslim, tentunya mengimani apa yang Allah SWT berikan semacam ujian dan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kadar kesanggupannya. Artinya, setiap masalah atau musibah yang menimpa seseorang tidak melebihi dari kesanggupan hamba-Nya.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2).

Kembali ke fenomena Sunhaji yang berbalik 180 derajat dari sebelumnya. Mengapa Allah SWT pilih Sunhaji, padahal banyak penjual es bakul lainnya? Kita tidak tahu kondisi ia sebelumnya. Kita tidak tahu amalan apa yang tersembunyi dari publik, yang membuat derajatnya terangkat. Kita tidak tahu tingkat kesabaran dan ketabahan dia ketika mendapatkan ujian, cobaan, dan hinaan pada ‘pukulan’ pertama.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya kesabaran (itu terlihat) adalah saat ‘pukulan’ pertama (masalah dan musibah terjadi),” (HR. Al-Bukhari).

Baca juga: Manusia yang Sebaik-baiknya dan Manusia yang Mengolok-olok

Sebagian besar orang mungkin tidak sanggup (tidak sabaran) menghadapi ujian, cobaan, dan musibah yang apalagi langsung mengenai harkat dan martabat termasuk nama baik ia dan keluarga. Hanya orang-orang pilihan yang Allah SWT berikan kesanggupan menerima dan menghadapi ujian tersebut agar lulus menjadi orang beriman dan bertakwa.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |