Indonesia Siap Dukung Zanzibar Kembangkan UMKM dan Keuangan Syariah

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memimpin delegasi Indonesia dalam menyambut kunjungan Zanzibar Economic Empowerment Agency (ZEEA), Rabu (23/4/2025) di PNM Tower. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi dalam pemberdayaan UMKM, pengembangan keuangan syariah, serta pengelolaan zakat. Kedua belah pihak sepakat memperkuat hubungan ekonomi dan keuangan syariah demi saling menguntungkan.

Chairperson ZEEA CPA Juma Amour Mohamed mengatakan Zanzibar merupakan negara bagian dari Tanzania yang 99 persen penduduknya beragama Islam. Menurutnya, Zanzibar memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk halal, namun belum memiliki lembaga sertifikasi halal.

“Zanzibar bermaksud belajar dari pengalaman Indonesia dalam menyusun kerangka peraturan dan membangun kelembagaan terkait sertifikasi halal,” ujarnya.

Delegasi Zanzibar juga tertarik mengembangkan program pembinaan UMKM yang diintegrasikan dengan keuangan syariah dan zakat yang telah dikembangkan oleh PNM dan Baznas.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh KNEKS bersama PNM, Baznas dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyambut baik inisiatif kerja sama ini dan menyatakan bahwa Indonesia siap untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, KNEKS Putu Rahwidhiyasa mengatakan KNEKS siap membantu.

"KNEKS siap untuk mengkoordinasikan berbagai pihak baik regulator, praktisi maupun akademisi dalam memberikan technical assistance yang dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi halal dan keuangan syariah di Zanzibar,” ujar Putu.

Percontohan Program Mekaar

Program Mekaar, PNM menjadi salah satu pendekatan strategis dalam pemberdayaan UMKM. Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki menyampaikan bahwa program Mekaar telah memberdayakan lebih dari 15 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.

"Kami menyambut baik ketertarikan Zanzibar untuk mereplikasi pendekatan kami. Program ini tidak hanya memberi akses pembiayaan syariah, tetapi juga pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan," ujarnya.

PNM menjelaskan dampak sosial ekonomi Program Mekaar terhadap Nasabah PNM. EVP Services Development and Management PNM, Razak Manan Ahmad, mengatakan nasabah mengalami peningkatan pendapatan setalah bergabung dengan prigram ini.

“Sebanyak 73.89 persen Nasabah PNM mengalami peningkatan pendapatan setelah bergabung dengan Program Mekaar, dan sebanyak 62,9 persen mengalami peningkatan dalam ketahanan finansial,” kata Razak.

Zakat untuk Pengentasan Kemiskinan

Delegasi Indonesia turut menjelaskan kontribusi Zakat terhadap pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan pelaku usaha pra-sejahtera melalui Program Baznas Microfinance Desa dan Mesjid. Total dana yang telah disalurkan oleh Baznas Microfinance sebesar Rp 23,1 miliar per tahun atau Rp 92,4 Miliar selama 4 tahun sejak program ini diluncurkan.

“Dari sekitar 32 ribu mustahik penerima zakat, 20 ribu diantaranya telah keluar dari garis kemiskinan,” kata Muhammad Hasbi Zaenal, Wakil Direktur Pusat Kajian Baznas.

Direktur Syariah LPDB Ari Permana mengatakan sejak 2008, LPDB telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,69 Triliun kepada 54.190 UMKM melalui 2.236 Koperasi. “Apabila diperlukan, LPDB siap menyediakan bantuan teknis dalam pengembangan skema dana bergulir sesuai Syariah di Zanzibar,” ujar Ari.

Pertemuan ini diharapkan menjadi awal bagi terbentuknya kerja sama teknis yang berkelanjutan antara Indonesia dan Zanzibar dalam bidang pemberdayaan UMKM Industri Halal serta penguatan keuangan syariah. 

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |