REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَنُوْرًا وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا.
لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
Jamaah Idul Fitri yang Dirahmati Allah,
Alhamdulillah, pada hari yang penuh kebahagiaan ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Betapa besar nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita, terutama kesempatan untuk menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan.
Ramadhan bukan sekadar bulan penuh ibadah, tetapi juga bulan pendidikan bagi jiwa dan hati kita, mengajarkan kesabaran, kedisiplinan, dan empati terhadap sesama. Semoga segala amal ibadah yang telah kita lakukan diterima oleh Allah SWT, dosa-dosa kita diampuni, serta kehidupan kita di bulan-bulan mendatang dipenuhi dengan keberkahan dan petunjuk-Nya.
Hari ini adalah hari kemenangan, bukan hanya kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi kemenangan sejati dalam mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kualitas diri. Setelah sebulan penuh melatih diri dengan ibadah dan kesabaran, kini tiba saatnya kita kembali ke fitrah, yaitu keadaan suci sebagaimana bayi yang baru dilahirkan. Namun, kemenangan ini tidak boleh berhenti pada perayaan semata. Idul Fitri seharusnya menjadi titik tolak bagi kita untuk terus memperbaiki diri, menjaga semangat ibadah, dan menumbuhkan kesadaran sosial yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Di hari yang penuh berkah ini, rasa syukur kita harus diwujudkan dalam bentuk nyata, terutama dalam meningkatkan hubungan antarsesama manusia. Ramadhan telah mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, menahan amarah, dan membangun kasih sayang. Oleh karena itu, Idul Fitri adalah momentum terbaik untuk mempererat kembali tali silaturahmi, memperbaiki hubungan yang mungkin sempat renggang, serta menghidupkan kembali rasa persaudaraan di antara kita. Islam sangat menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah, karena persatuan dan kebersamaan adalah kekuatan besar dalam kehidupan bermasyarakat.
Silaturahmi yang kuat merupakan bagian dari refleksi ibadah yang telah kita jalani selama Ramadhan. Seperti halnya kita telah memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui salat, puasa, dan zikir, kini saatnya kita juga memperkuat hubungan dengan sesama manusia. Hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan sahabat harus kita jaga dan rawat dengan penuh keikhlasan. Memberikan maaf, menyambung kembali tali persaudaraan yang terputus, serta saling mendoakan adalah bentuk nyata dari kesempurnaan ibadah kita. Dengan demikian, kita benar-benar mewujudkan prinsip ḥablum minallāh wa ḥablum minan-nās, yaitu menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia.
Lebih dari sekadar tradisi, silaturahmi dalam Islam adalah ajaran yang membawa keberkahan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambung silaturahmi. Hal ini menunjukkan bahwa menjalin hubungan baik dengan orang lain bukan hanya akan membawa kedamaian hati, tetapi juga akan mendatangkan berbagai kebaikan dalam hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Idul Fitri ini untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan dengan sesama, agar kita benar-benar menjadi hamba yang beruntung dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.