Kisah Pilu Anak Gaza, Hidup Dalam Bayang-bayang Kelaparan

5 hours ago 7

Senin 05 May 2025 07:00 WIB

Ribuan anak di Gaza terancam kelaparan dan malnutrisi.

Red: Edwin Dwi Putranto

Potret Ahmed El-Sheikh Eid (7 tahun) yang menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi, berada di tenda kamp pengungsi Palestina di Mawasi Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (2/5/2025). Terkunci, tersegel, dan hancur oleh pemboman Israel, Gaza menghadapi bencana kelaparan. Ribuan anak Gaza dirawat karena kekurangan gizi. Badan PBB mendokumentasikan peningkatan malnutrisi akut di kalangan anak-anak. Mereka menemukan kekebalan tubuh yang rendah, sering sakit, kehilangan berat badan dan massa otot, tulang atau perut menonjol, dan rambut rapuh. Data UNICEF, sejak awal tahun, lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Mona al-Raqab mengangkat kemeja putranya yang berusia 5 tahun, Osama al-Raqab, saat menerima perawatan di klinik kekurangan gizi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). Osama al-Raqab memperlihatkan tanda-tanda kekurangan gizi dan fibrosis kistik yang semakin parah, diperburuk sejak dimulainya perang oleh kekurangan daging, ikan, dan tablet enzim yang dibutuhkan untuk membantunya mencerna makanan. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Rahma al-Qadi merawat putrinya yang berusia 7 bulan, Sama, yang lahir dengan donw sindrom dan menderita kekurangan gizi, di klinik kekurangan gizi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Gaza, Kamis (1/5/2025). Bayi Rahma al-Qadi lahir dengan down sindrom tujuh bulan lalu. Sejak itu, Sama bertambah berat badannya sedikit lebih dari setengah pon (300 gram) dan dirawat di rumah sakit beberapa kali karena demam. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Mona al-Raqab merawat putranya Osama (5 tahun), yang mengalami malnutrisi di sebuah klinik malnutrisi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). Sejak awal tahun, UNICEF mencatat lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. Peningkatan tersebut sangat dramatis pada bulan Maret, dengan 3.600 kasus atau peningkatan 80 persen dibandingkan dengan 2.000 anak yang dirawat pada bulan Februari. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Perempuan Palestina merawat bayi mereka di klinik malnutrisi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). UNICEF mengatakan, persediaan yang digunakan untuk mencegah malnutrisi, seperti suplemen dan biskuit, telah habis. Makanan terapeutik yang digunakan untuk mengobati malnutrisi akut juga hampir habis. Orang tua dan pengasuh berbagi perawatan malnutrisi untuk menutupi kekurangan, yang melemahkan perawatan. Hampir setengah dari 200 pusat gizi di sekitar Gaza ditutup karena pengungsian dan pemboman. Sementara itu, persediaan terbengkalai di perbatasan, karena Israel mencegah masuknya mereka ke Gaza. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Osama al-Raqab (5 tahun), dirawat akibat mengalami malnutrisi akut di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Gaza, Kamis (1/5/2025). Sejak awal tahun, UNICEF mencatat lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. Peningkatan tersebut sangat dramatis pada bulan Maret, dengan 3.600 kasus atau peningkatan 80 persen dibandingkan dengan 2.000 anak yang dirawat pada bulan Februari. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Wedad Abdelaal dan suaminya Ammar merawat putra mereka yang berusia 9 bulan, Khaled, di klinik malnutrisi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025). Sejak awal tahun, UNICEF mencatat lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. Peningkatan tersebut sangat dramatis pada bulan Maret, dengan 3.600 kasus atau peningkatan 80 persen dibandingkan dengan 2.000 anak yang dirawat pada bulan Februari. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Anak-anak Gaza berbagi sepiring kacang di kamp tenda untuk warga Palestina yang mengungsi di Mawasi Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (2/5/2025). Para orang tua di Gaza semakin sering mengunjungi pusat-pusat pemberian makanan karena mereka tidak punya apa pun untuk diberikan kepada anak-anak mereka. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Potret anak-anak di Gaza yang mengalami kekurangan gizi di kamp untuk warga Palestina yang mengungsi di Mawasi, Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (2/5/2025). Terkunci, tersegel, dan hancur oleh pemboman Israel, Gaza menghadapi bencana kelaparan. Ribuan anak Gaza dirawat karena kekurangan gizi. Badan PBB mendokumentasikan peningkatan malnutrisi akut di kalangan anak-anak. Mereka menemukan kekebalan tubuh yang rendah, sering sakit, kehilangan berat badan dan massa otot, tulang atau perut menonjol, dan rambut rapuh. Data UNICEF, sejak awal tahun, lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Seorang anak Palestina membawa sepanci sup yang diterima dari dapur umum di Khan Younis, Jalur Gaza, Sabtu (3/5/2025). Gaza mengalami krisis persediaan makanan. Para orang tua di Gaza semakin sering mengunjungi pusat-pusat pemberian makanan karena mereka tidak punya apa pun untuk diberikan kepada anak-anak mereka. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Wedad Abdelaal dan suaminya Ammar, memberi makan putra mereka yang berusia 9 bulan, Khaled, di tenda kamp pengungsi Palestina di Mawasi Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat (2/5/2025). Terkunci, tersegel, dan hancur oleh pemboman Israel, Gaza menghadapi bencana kelaparan. Ribuan anak Gaza dirawat karena kekurangan gizi. Badan PBB mendokumentasikan peningkatan malnutrisi akut di kalangan anak-anak. Mereka menemukan kekebalan tubuh yang rendah, sering sakit, kehilangan berat badan dan massa otot, tulang atau perut menonjol, dan rambut rapuh. Data UNICEF, sejak awal tahun, lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Khaled, bocah laki-laki berusia 9 bulan terlihat menangis saat menjalani perawatan di klinik malnutrisi di rumah sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (1/5/2025).

Diare telah mengganggunya selama separuh hidupnya yang singkat. Dia mengalami dehidrasi dan sangat lemah.

Tabung kuning yang membawa makanan cair ke sistem tubuhnya, terpasang di tangan kirinya yang mungil.

Pada usia 9 bulan, berat Khaled hanya 11 pon (5 kilogram) - setengah dari berat bayi sehat seusianya.

Terkunci, tersegel, dan hancur oleh pemboman Israel, Gaza menghadapi bencana kelaparan. Ribuan anak Gaza dirawat karena kekurangan gizi.

Badan PBB mendokumentasikan peningkatan malnutrisi akut di kalangan anak-anak. Mereka menemukan kekebalan tubuh yang rendah, sering sakit, kehilangan berat badan dan massa otot, tulang atau perut menonjol, dan rambut rapuh.

Data UNICEF, sejak awal tahun, lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. Sejak awal tahun, UNICEF mencatat lebih dari 9.000 anak telah atau sedang dirawat karena malnutrisi akut. Peningkatan tersebut sangat dramatis pada bulan Maret, dengan 3.600 kasus atau peningkatan 80 persen dibandingkan dengan 2.000 anak yang dirawat pada bulan Februari.

“Penutupan perbatasan ini menghancurkan kami,” kata Abdelaal, orang tua Khaled, seperti dilansir kantor berita AP.

Para orang tua di Gaza semakin sering mengunjungi pusat-pusat pemberian makanan karena mereka tidak punya apa pun untuk diberikan kepada anak-anak mereka.

Stok makanan di gudang PBB telah habis. Pasar-pasar kosong. Apa yang masih tersedia dijual dengan harga selangit, tidak terjangkau bagi sebagian besar orang di Gaza di mana lebih dari 80 persen bergantung pada bantuan.

Dapur umum yang mendistribusikan makanan untuk ribuan orang tutup. Lahan pertanian sebagian besar tidak dapat diakses. Distribusi air terhenti, sebagian besar karena kekurangan bahan bakar. Dalam situasi putus asa, ribuan orang, banyak dari mereka anak-anak, berkerumun di luar dapur umum, berebut makanan.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan lebih dari 70.000 anak-anak dirawat di rumah sakit di daerah kantong tersebut karena kekurangan gizi yang parah. Sementara blokade Israel yang telah lebih dua bulan berjalan membuat ribuan bayi terancam meninggal karena kelaparan.

sumber : AP Photo

Berita Lainnya

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |