Berdzikir. Ilustrasi. Naskah Khutbah Jumat: Istighfar, Jalan Menuju Ampunan Allah
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustadz Amien Nurhakim, Redaktur Keislaman NU Online dan Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas PTIQ Jakarta
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰه الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلَّااللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Pada siang hari yang penuh berkah ini, mari sama-sama kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala. Takwa sebagaimana yang dirumuskan oleh para ulama, yaitu melaksanakan perintah Allah dan juga menjauhi larangan-Nya. Semoga, dengan wasiat ketakwaan ini, kita semua dapat menjaga kestabilan takwa, hingga akhir hayat nanti dan wafat dalam konsisi khusnul khatimah. Amiin ya rabbal ‘alamin.
Jamaah sekalian, dalam menjalani kehidupan di dunia ini, kita tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Tiap waktu, pasti ada saja dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan, baik disadari oleh kita maupun tidak.
Boleh jadi, kita tidak sadar bahwa sebelum shalat Jumat, kita telah menyakiti hati orang lain ketika berinteraksi. Boleh jadi, sewaktu scrolling media sosial di ponsel, kita melihat pemandangan yang menimbulkan dosa.
Boleh jadi, ketika kita hendak pergi shalat Jumat ke masjid pun ada kesombongan yang terlahir dari hati kita, seolah kita adalah hamba yang saleh. Atau boleh jadi juga, di masa lalu, kita pernah melakukan tindakan yang merugikan orang lain yang hingga saat ini bahkan belum dimintakan maafnya.