Pembunuhan Bos UnitedHealthcare Ungkap Kelamnya Sistem Kesehatan AS

2 weeks ago 31

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Amerika Serikat beberapa hari belakangan diramaikan dengan pembunuhan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson. Namun dukungan yang muncul di media sosial terhadap Luigi Mangione, sang terdakwa pembunuh, menguak sisi kelam sistem kesehatan di negara tersebut.

Pada hari-hari sejak Luigi Mangione didakwa melakukan pembunuhan terhadap eksekutif puncak asuransi kesehatan itu, lebih dari seribu sumbangan telah disalurkan ke penggalangan dana online untuk pembelaan hukumnya. Isinya pesan-pesan yang mendukungnya dan bahkan merayakan kejahatan tersebut.

Di New York, poster "Dicari" dengan wajah para CEO terpampang di dinding-dinding kota. Situs web menjual barang bertemakan Mangione, termasuk topi dengan tulisan "CEO Hunter" tepat sasaran. Dan beberapa pengguna media sosial terpesona melihat senyum sang pembunuh dan tubuhnya yang fit.

Mangione telah didakwa melakukan pembunuhan atas pembunuhan CEO UnitedHealthcare Brian Thompson, ayah dua anak, pada 4 Desember lalu. Penembakan itu dilakukan di luar sebuah hotel di Manhattan sebelum konferensi industri, yang memicu perburuan lima hari terhadap penyerang bertopeng tersebut.

Reuters melaporkan, kejahatan yang dituduhkan kepadanya telah dikutuk secara luas. Namun pemuda berusia 26 tahun yang berpendidikan Ivy League dan fotogenik itu telah menjadi juga semacam pahlawan rakyat, selebritas, dan orang yang disukai secara daring di kalangan tertentu. Dukungan tampaknya semakin meningkat sejak penangkapannya pada hari Senin.

Sebagian besar pesan di situs penggalangan dana GiveSendGo mencerminkan rasa frustrasi mendalam yang dialami banyak orang Amerika terhadap sistem layanan kesehatan AS. Di AS, jamak bahwa  perawatan dan penggantian biaya pengobatan pasien ditolak tergantung pada cakupan asuransi mereka. Ada jugaa kemarahan yang lebih luas atas melonjaknya gaji eksekutif asuransi.

“Menolak jaminan kesehatan bagi masyarakat adalah pembunuhan, namun tidak seorang pun dituntut atas kejahatan tersebut,” tulis seorang donor, dan menyebut aksi Mangione tersebut sebagai “pembunuhan yang dapat dibenarkan.”

Beberapa orang lain hanya menulis, "Tolak, Pertahankan, Singkirkan" – kata-kata yang dilaporkan tertulis pada selongsong peluru yang ditemukan di lokasi pembunuhan dan dimaksudkan untuk menggunakan taktik yang menurut beberapa perusahaan asuransi digunakan untuk menghindari pembayaran klaim. Lebih dari 31.000 dolar AS telah dikumpulkan pada hari Rabu hanya melalui GiveSendGo.

Felipe Rodriguez, mantan sersan detektif NYPD, menyatakan kekecewaannya atas reaksi tersebut. “Mereka menjadikannya martir atas semua masalah yang dialami orang-orang dengan perusahaan asuransi mereka sendiri,” kata Rodriguez, yang sekarang menjadi profesor di John Jay College of Criminal Justice di New York. "Maksud saya, siapa yang belum punya masalah dengan asuransi? Tapi dia pembunuh yang kejam."

Mangione ditahan di Pennsylvania atas tuduhan kepemilikan senjata dan pemalsuan sementara jaksa di New York mengupayakan ekstradisinya. Pengacaranya mengatakan dia berencana untuk mengaku tidak bersalah atas dakwaan di Pennsylvania.

Pada Rabu, Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch mengatakan polisi telah mencocokkan senjata yang ditemukan di Mangione dengan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian dan sidik jarinya dengan botol air dan bungkus batangan energi yang ditemukan di dekatnya.

Bukti lain termasuk dokumen tulisan tangan yang ditemukan di tangannya menunjukkan dugaan kejahatannya sebagai respons sah terhadap apa yang ia pandang sebagai “keserakahan perusahaan”, demikian yang dilaporkan beberapa media.

Mangione berupaya membebaskan dirinya sendiri pada hari Selasa ketika dia dibawa ke gedung pengadilan. Ia berteriak, "...benar-benar tidak berhubungan dan merupakan penghinaan terhadap kecerdasan rakyat Amerika!"

Asuransi di AS...

sumber : Reuters

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |