Demo ke Balai Kota Sukabumi, Mahasiswa Minta Pemkot Serius Tangani Penyebab Banjir

4 hours ago 2

Home > Kabar Friday, 12 Dec 2025, 17:13 WIB

Mahasiswa menuntut Pemkot Sukabumi segera melakukan pembenahan drainase agar bencana serupa tidak kembali terjadi

SUKABUMI--Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Pertanian UMMI menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi, Jumat (12/12/2025). Mereka menyoroti buruknya sistem drainase yang dinilai menjadi salah satu penyebab banjir besar beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut Pemkot Sukabumi segera melakukan pembenahan drainase agar bencana serupa tidak kembali terjadi. Aspirasi para mahasiswa diterima langsung oleh Asisten Daerah Bidang Umum Imran Whardani dan Sekretaris DPUTR Kota Sukabumi, Muhammad Sahid.

Gubernur BEM KBM Fakultas Pertanian UMMI, Arief Ferdiansyah, mengkritik kurang maksimalnya mitigasi bencana di Kota Sukabumi. Ia menyinggung banjir pada 5 Desember 2025 yang merendam belasan titik, seperti Cikole, Warudoyong, Lio Santa, dan Gedong Panjang.

“Hujan deras memang faktor utama, tapi persoalan sebenarnya ada pada drainase yang tidak memadai. Kapasitas saluran air jelas tidak mampu menampung debit saat hujan tinggi,” kata Arief. Ia juga menyoroti ketidakjelasan penataan drainase sekunder sebagaimana diatur dalam Perda Kota Sukabumi Nomor 1 Tahun 2022.

Menurut Arief, drainase terpadu harus mampu mengendalikan aliran air dan mencegah penumpukan di satu titik yang kerap memicu banjir. “Drainase di pinggir jalan yang terdampak banjir bahkan perlu perbaikan total karena membahayakan warga,” ujarnya.

Arief mengingatkan, dalam dua bulan ke depan, musim hujan akan kembali melanda Kota Sukabumi, sehingga pemerintah harus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sesuai amanat Perda Nomor 1 Tahun 2025 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2024–2054. Mahasiswa juga menyoroti persoalan sedimentasi sungai yang menyebabkan dasar sungai dangkal sehingga air mudah meluap. Mereka mendorong Pemkot untuk mengembangkan infrastruktur hijau sebagai solusi berkelanjutan.

“Ini bukan soal angka, tapi soal nyawa warga Kota Sukabumi,” tegas Arief. Melalui aksi tersebut, KBM Faperta UMMI menyampaikan tiga tuntutan:

1. Pemkot Sukabumi diminta memaksimalkan penataan drainase terpadu dan sekunder, terutama di kawasan pinggir Jalan Selabintana dan Jalan Siliwangi sesuai Perda No. 1 Tahun 2022.

2. Pemkot diminta mengoptimalkan pelaksanaan Perda No. 1 Tahun 2025 terkait peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

3. DPRD Komisi 3 diminta melakukan pengawasan dan evaluasi menyeluruh terhadap pembangunan Kota Sukabumi.

Aksi berlangsung tertib dan mahasiswa berharap Pemkot segera merealisasikan langkah konkret guna mencegah bencana serupa di masa mendatang.

Image

Read Entire Article
Berita Republika | International | Finance | Health | Koran republica |