KAISYAH KAMILA
Pendidikan dan Literasi | 2024-11-08 12:41:56
Perkembangan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. “Hereditas”, atau pewarisan genetik, adalah kumpulan sifat yang diterima anak dari orang tuanya melalui gen. Sifat fisik seperti warna kulit, tinggi badan, dan bentuk tubuh adalah contoh dari hereditas yang memengaruhi potensi dan karakteristik bawaan seseorang sejak lahir. Di sisi lain, “lingkungan” mencakup segala faktor eksternal yang berperan dalam perkembangan individu, termasuk keluarga, teman, sekolah, serta kondisi geografis dan sosial di sekitarnya.
Hubungan hereditas dan lingkungan dalam perkembangan manusia dibahas dalam beberapa teori. Teori “empiris” menekankan bahwa pendidikan dan pengalaman lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan seseorang. Menurut teori ini, anak-anak berkembang dengan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui pengalaman langsung yang membentuk perilaku dan kemampuan mereka. Sebaliknya, pandangan “nativisme” berargumen bahwa kemampuan individu sangat ditentukan oleh faktor bawaan atau genetik, sementara pengaruh dari lingkungan atau pendidikan relatif kecil.
Namun, beberapa teori perkembangan manusia melihat bahwa hereditas dan lingkungan sama-sama berperan penting. “Teori konvergensi”, yang dikemukakan oleh psikolog Jerman Louis William Stern, menyatakan bahwa hereditas dan lingkungan bekerja bersama-sama dalam membentuk perkembangan seseorang. Menurut teori ini, setiap individu lahir dengan potensi bawaan, baik positif maupun negatif, yang kemudian dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam pandangan konvergensi, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan potensi positif anak dan menekan aspek negatif, sehingga bakat bawaan dapat berkembang secara optimal dengan dukungan lingkungan yang sesuai.
Teori-teori ini memiliki implikasi penting dalam bidang pendidikan. Sebagai contoh, teori nativisme membawa konsep “pesimisme pedagogis”, pandangan bahwa pendidikan tidak sepenuhnya dapat mengubah karakter bawaan individu. Di sisi lain, teori empiris dan konvergensi menyoroti pentingnya peran lingkungan dan pendidikan dalam membentuk karakter serta kemampuan anak.
Hal ini berarti bahwa sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan siswa, memfasilitasi adaptasi mereka, dan membantu mereka berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial. Lingkungan yang kondusif juga perlu mempertimbangkan faktor bawaan siswa dan menyediakan fasilitas untuk menunjang kebutuhan perkembangan masing-masing individu.
Pada akhirnya, perkembangan seseorang adalah hasil dari interaksi dinamis antara faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Hereditas memberikan fondasi biologis, sedangkan lingkungan membantu membentuk dan mengarahkan potensi bawaan ke arah yang lebih baik sesuai dengan pengalaman yang diterima.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.