nur rahma
Bisnis | 2024-11-13 13:22:16
Dalam dunia yang kompleks ini, pengelolaan keuangan jadi lebih enteng dan cepat dengan berbagai alat dan aplikasi keuangan. Namun, selaras dengan pengenalan teknologi ini, terdapat juga implikasi baru bagi pengguna di bidang keamanan data serta dampak yang mungkin terkait dengan kemungkinan kecanduan finansial yang dapat dimunculkan oleh Teknologi Informasi yang memudahkan akses terhadap informasi dan keputusan keuangan. Berikut artikel ini yang akan membahas beberapa teknik pengelolaan keuangan pribadi dengan cara digital serta beberapa petunjuk sederhana tentang bagaimana menghindar jebakan digital finansial.
1. Manfaatkan Aplikasi manajemen keuangan
Memanfaatkan aplikasi manajemen keuangan adalah salah satu hal termulai dalam mengelola keuangan secara online. Dalam masa ini, ada beramai aplikasi seperti Gopay, Shopeepay, OVO, Dana, ataupun Qris, mempunyai berbagai fitur untuk membantu pengguna melakukan pelacakan pengeluaran, pembuatan anggaran, hingga pemantauan tabungan atau yang lebih langka invest.
Hal-hal positif dari aplikasi ini di antaranya adalah pengelolaan terpusat dari semua akun keuangan Anda, pembuatan anggaran secara otomatis berdasarkan pola pengeluaran sebelumnya, serta memperoleh notifikasi untuk tagihan atau pengeluaran yang penting secara keseluruhan. Hal ini juga memungkinkan aplikasi-aplikasi ini memberikan analisis yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui pola pengeluaan mereka dan membuat keputusan keuangan yang akurat.
2.Implementasi Anggaran yang Tepat
Sisanya membuat anggaran bulanan sebagai pos perencanaan penting dalam perencanaan keuangan, era digital memfacilitasi hal tersebut dengan berbagai metode anggaran digital yang berbeda yang lebih fleksibel.Hal-hal seperti 50/30/20 yang berarti, bahwa 50% diperuntukkan untuk kebutuhan dasar, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk simpanan atau investasi dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi.
Dalam penggunaan teknologi seperti aplikasi budgeting, membuat jurnal harian diperlukan untuk melihat bagaimana pengeluaran sedang berlangsung, dan beginilah cara, Anda tidak perlu menunggu sampai penghujung bulan mencoba memeriksa anggaranIn Ini juga membantu mengidentifikasi kebocoran fiskal, yaitu pengeluaran yang tidak signifikan yang sering tersembunyi selama proses penganggaran.
3. Pilih Investasi Digital yang Tepat
Ini tidak hanya terhadap saham atau reksadana tetapi juga berbagai instrumen baru turut lahir dengan kebangkitan era digital. Aplikasi investasi secara langsung memungkinkan untuk membeli dan menjual instrumen investasi dari genggam tangan telepon pintar. Namun penting untuk dicatat bahwa investasi digital tidak selalu aman atau cocok untuk semua orang. Maka dari itu, Sebelum memulai, penting untuk mengetahui secara lebih rinci mengenai instrumen keuangan yang Anda sukai, dan, jika mungkin, berbicara dengan juru keuangan.
4. Lindungi Data dan Privasi Anda.
Salah satu hal penting dalam mengelola uang digital adalah langkah-langkah keamanan dat. Banyak pengguna tidak menyadari betapa rentannya data mereka terhadap pencurian identitas dan penipuan internet lainnya. Untuk memperbaiki hal ini, adalah penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun keuangan dan memastikan bahwa fitur pengenal dua langkah (2FA) diaktifkan untuk memastikan bahwa akun mereka aman.
5. Pilih Fitur Pembantu Pengingat dan Otomatisasi Keuangan
Dalam hal ini, teknologi memperkenankan Anda mengontrol setiap area keuangan, dari pembayaran tagihan hingga investasi bulanan. Otomatisasi mengizinkan pengaturan suatu jumlah uang setiap bulan untuk disimpan dalam savangan atau investasi, atau bahkan untuk membayar pinjaman tanpa perlu diingatkan secara manual. Namun, ada pula beberapa aplikasi keuian yang memiliki fitur notif tagihan yang akan membantu Anda melunasi tagihan tepat waktu, untuk dapat menghindari denda atau biaya keterikatan yang tak diperlukan. Hal tersebut memungkinkan Anda mengontrol dan menaa arus kas serta menyebarluaskan pengeluaran secara teratur.
6. Pendidikan Keuangan Berkelanjutan
Satu di antara sejumlah keuntungan yang sangat besar dari keajaiban teknologi digital adalah kelancaran dalam memperoleh informasi. Salah satunya adalah mulai dari video-video di YouTube serta berbagai blog keuangan hingga penggunaan podcast memberikan informasi secara dasar hingga lanjut mengenai pengelolaan keuangan. Dengan memanfaatkan sumber-sumber ini anda dapat selalu mengupdate informasi terbaru dalam bidang keuangan, investasi dan cara-cara baru dalam pengelolaan keuangan yang lebih efektif.
7. Hindari FOMO (Fear Of Missing Out) dalam Keuangan Digital
Pada masa era digital ini, informasi keuangan dan investasi menjadi cepat dan aksesbeld, tapi ini juga menggandeng timbulnya sebuah FOMO atau fear of missing out. Sebagian orang berlomba-lomba untuk berinvetasi di produk keuangan yang belum mereka ketahui dengan sempuna karena berdasarkan tren atau saran dari akun media sosial. Kebiasaan FOMO seringkali merugikan karena keputusan keuangan diambil secara impulsif tanpa perencanaan yang cermat. Untuk menghindarinya, haruslah belajar untuk selalu memerlaskan waktu untuk penyelidikan secara cermat sebelum mengambil sesuatu atau tentang keputusanperingakan, terlebih keputusan dengan dana yang sangat berlian.
Kesimpulan
Mengelola keuangan di era digital memiliki banyak kemudahan yang diperoleh dalam mengelola keuangan di era digital, namun seringkali memerlukan kehati-hatian. Bijaksana memanfaat teknologi baik dalam keuangan, otomatis, serta pendidikan berkelanjutan maka Anda dapat mencapai tujuan keuangan secara efektif dan efesien. Poin terpentingnya ialah fokus pada risiko, memilih rencana berdasar data, dan mengunci pada fenomena investasi yang merangsang naluri belanja anda.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.