Regina Rossa Natalia
Edukasi | 2024-11-12 11:32:11
Manusia dan hewan adalah satu ekosistem tak terpisahkan yang keduanya seperti semboyan dalam kedokteran hewan yang berbunyi manusya mriga satwa sewaka yang berarti "mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan". Maka dari itu kesejahteraan hewan dan manusia haruslah beriringan dalam pemeliharaannya, namun pada penerapan di masyarakat seringkali eksistensi dokter hewan menjadi tenaga kesehatan "kelas dua" padahal banyak sekali peran penting dokter hewan tidak hanya bagi hewan namun juga manusia. Berdasarkan pemaparan diatas dokter hewan seharusnya menjadi garda terdepan dalam mengelola kesehatan hewan yang akan berdampak ke manusia juga. Dokter hewan memiliki peran untuk mencegah, mengobati dan memberikan penyuluhan terkait penyakit zoonosis, keamanan pangan, pemeliharaan ekosistem hewan pangan yang akan berkontribusi secara tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup manusia. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai kontribusi dokter hewan perlu ditanamkan, baik dalam aspek ilmiah maupun dalam praktik sehari-hari.
Salah satu peran utama dokter hewan yang berkaitan langsung dengan kesehatan manusia adalah dalam pencegahan penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan dalam beberapa kasus di Indonesia, penyakit ini dapat berkembang menjadi wabah besar jika tidak ditangani dengan serius. Contoh yang paling jelas adalah rabies. Di Indonesia rabies paling tinggi terjadi di Provinsi Bali, rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan terinfeksi, seperti monyet, anjing, kelelawar, sapi, kambing, dan kuda. Rabies masih menjadi salah satu maslah besar di Indonesia yang kurang "dilirik" pemerintah terkait solusi. selain rabies penyakit menular lainnya adalah leptospirosis, yang ditularkan melalui urine hewan yang terinfeksi yang menjadi kekhawatiran penyakit ini adalah mudah tersebar pada iklim hangat yang sesuai dengan iklim di Indonesia.
Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat, baik dari segi kesehatan manusia maupun ekonomi. Dokter hewan berperan dalam mendiagnosis, mengobati, serta melakukan tindakan pencegahan dengan cara vaksinasi pada hewan yang rentan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Selain itu, mereka juga berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara untuk mengurangi risiko penularan penyakit zoonosis, seperti menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau mengelola kebersihan hewan peliharaan dengan baik. Sayangnya seteleh banyaknya edukasi yang dilakukan oleh dokter hewan masih banyak masyarakat yang mengesampingkan bahaya dari penyakit zoonosis.
Dokter hewan juga memainkan peran krusial dalam memastikan keamanan pangan yang berasal dari produk hewani. Keamanan pangan adalah isu global yang tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga pada stabilitas ekonomi dan sosial. Hewan ternak yang digunakan untuk konsumsi manusia dapat menjadi sumber patogen yang berbahaya, termasuk bakteri, virus, atau parasit yang berpotensi menginfeksi manusia. Penyakit seperti Salmonella, E. coli, dan penyakit prion (seperti BSE atau “mad cow disease”) dapat berpindah dari hewan ke manusia, seringkali melalui konsumsi daging yang terkontaminasi atau produk hewani lainnya. Dokter hewan berperan dalam menjaga kesehatan hewan ternak melalui pemeriksaan kesehatan rutin, pengawasan terhadap sanitasi di peternakan, serta penanganan yang tepat terhadap wabah penyakit yang dapat memengaruhi hewan-hewan ternak. Selain itu, mereka juga terlibat dalam proses pemeriksaan dan pemrosesan produk hewani, untuk memastikan bahwa produk yang sampai ke konsumen bebas dari patogen berbahaya, sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan.
Tak kalah penting, dokter hewan juga berperan dalam menjaga ekosistem kandang hewan yang sehat sangat bergantung pada interaksi yang seimbang antara manusia, hewan, dan lingkungan. Ketidakseimbangan dalam ekosistem dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang lebih cepatcontohnya saja jika hewan-hewan yang terinfeksi penyakit untuk berpindah tempat atau berinteraksi dengan spesies lain bahkan yang kemudian berisiko menularkan penyakit kepada manusia. Oleh karena itu, dokter hewan berperan dalam pengelolaan populasi hewan, baik hewan liar, ternak, maupun hewan peliharaan, untuk mencegah penyebaran penyakit dalam skala besar. Dalam konservasi, mereka juga terlibat dalam program perlindungan satwa liar yang rentan terhadap penyakit, serta pengendalian spesies invasif yang dapat merusak keseimbangan alam dan menjadi vektor penyakit.
meskipun sering kali peran dokter hewan tidak mendapat sorotan yang lebih luas, kontribusi mereka dalam menjaga kesehatan manusia sangat besar. Dari pencegahan penyakit zoonosis, pengelolaan keamanan pangan, hingga menjaga keseimbangan ekosistem, dokter hewan memainkan peran yang vital dalam menciptakan masyarakat yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih mengapresiasi profesi ini dan memberikan dukungan yang lebih besar terhadap keberlanjutan pendidikan serta pengembangan keahlian dokter hewan, agar mereka dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia secara keseluruhan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.